Halaman

Senin, 04 Januari 2016

energi dan emosi rakyat terkuras nonton kerakusan pelaku politik Nusantara

energi dan emosi rakyat terkuras nonton kerakusan pelaku politik Nusantara

Dikisahkan secara terbuka, partai politik yang berpengalaman di kawah Candradimuka era Orde Baru, begitu terlepas dari pingitan, memperlihatkan watak asli, karakter bawaan, perilaku dari sono-nya, tabiat sejak dalam kandungan,  syahwat terpendam turun-temurun, dan sebutan yang tak bisa dihafal oleh pelakunya sekalipun.

Diriwayatkan secara nyata, terjadi dualisme, dua kubu, dua kutub di PPP dan PG. Hebatnya PDI-P, berakhir dengan regenerasi seumur hidup. Jabatan rangkap ketua umum sekaligus presiden senior di era megatega. Nafas politik PDI-P tedengar ngos-ngosan kejar tayang, mabuk darat uber kursi sampai lupa diri mendendangkan aroma irama revolusi mental. Mereka sedang menghibur diri, karena sadar tidak siap menang di pesta demokrasi 2014.

Dituturkan sebagai pengantar tidur malam, betapa ada koalisi pro-pemerintah, entah besutan atau hasutan siapa. Semangkin membuktikan daripada adanya orang buta politik, sesuai pitutur dalang Jokowi, mereka memang kéré munggah balé. Menghalalkan segala pasal, melegalkan segala cara, mengkonstitusionalkan segala modus operandi. Siapa makan siapa menjadi menu politik harian. Siapa lawan siapa menjadi atraksi hiburan pengharu-rasa. Siapa merasa jadi siapa tampil dengan gaya berhiba-hiba ria jenaka. [HaeN].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar