Halaman

Jumat, 15 Januari 2016

sibuk dekap kursi, tercoreng citra diri di depan mata

sibuk dekap kursi, tercoreng citra diri di depan mata


Posisi dan sikap rakyat dalam menghadapi perjalanan politik bangsa dan negara, khususnya politik praktis yang berkaitan dengan perjuangan kekuasaan, agaknya hanya diposisikan sebagai penonton, pasif dan menerima apa adanya. Seolah sudah puas dengan  sikap menjaga jarak dan tidak terlibat secara langsung, apa guna wakil rakyat, kalau ada.  Sedangkan menyikapi politik kebangsaan, secara individu, perorangan banyak rakyat yang bersikap pro-aktif sesuai dengan kodrat, porsi dan kapasitasnya. Minimal melantunkan dan memanjatkan do’a. Agar bangsa dan negara tidak semakin terpuruk akibat ulah petualang pelaku politik.

Skala kemartabatan rakyat masih dalam domain maupun kuadran sadar hukum dan taat hukum. Melaksanakan kewajiban bukan karena kontrak politik minimalis, praktis dan semusim. Lebih merupakan perwujudan nyata sebagai insan bebas di muka bumi, sebagai pengemban risalah alam di tempat singgah sementaranya. Rakyat tetap mendukung eksistensi pemerintah, khususnya di tingkat dimana berada, berdomisili, bermukim, bertempat tinggal, penghuni sebagai penduduk.

Komunitas masyarakat yang terikat teritorial maupun profesi, dari hari ke hari, tanpa batas periode, tetap menjalankan fitrahnya. Menjaga, memelihara dan membangun peradaban berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Rakyat sigap bergerak tanpa komando, kendali, kontrol apalagi restu politik, ketika terjadi berbagai bencana. Sebagai bentuk nyata kepedulian, kepekaan dan daya tanggap sosial.

Bencana di Indonesia sebagai dampak horizontal maupun dampak vertikal untuk semua urusan. Khusus urusan horizontal, hubungan manusia dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam, akan berdampak langsung. Selain ada perhitungan dan pengadilan di akhirat.

Di era megatega ini, peta politik lokal sampai nasional, masih akan diwarnai dampak dari ulah petualang politik. Bebasan wong Jowo : “Gusti Allah ora saré”.[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar