moral pe-revolusi mental Nusantara, presiden senior vs
presiden kroco
Di negeri entah berantakan,
entah tidak. Bukan negeri pewayangan, walau banyak wayang berkeliaran di
panggung politik. Bukan negeri tempat pembuangan dan penampungan napi yang
menjelma menjadi benua. Bukan pula negeri dimana semua golongan jin tidak mau buang anaknya.
Namun di negeri tersebut
terdapat paradoks politik, yaitu secara de jure terdapat presiden kroco,
karena hanya sebatas suruhan, petugas, kurir partai, asal jangan dibilang
cecunguk, yang telah dilantik dan diambil sumpahnya untuk lima tahu ke depan.
Dalam praktiknya, utawa de facto, yang pegang peran sebagai tukang
kendali, komando, kontrol adalah presiden senior.
Ceritanya belum selesai
sampai disini, soalnya tidak layak dibahas, sesuai kadar apa siapa presiden
senior dimaksud. Hanya kata yang empunya cerita, rakyatnya hanya menunggu dari
hari ke hari. Masalah waktu. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar