Halaman

Sabtu, 09 Januari 2016

moral pe-revolusi mental Nusantara, presiden senior vs presiden kroco

moral pe-revolusi mental Nusantara, presiden senior vs presiden kroco

Di negeri entah berantakan, entah tidak. Bukan negeri pewayangan, walau banyak wayang berkeliaran di panggung politik. Bukan negeri tempat pembuangan dan penampungan napi yang menjelma menjadi benua. Bukan pula negeri dimana  semua golongan jin tidak mau buang anaknya.

Namun di negeri tersebut terdapat paradoks politik, yaitu secara de jure terdapat presiden kroco, karena hanya sebatas suruhan, petugas, kurir partai, asal jangan dibilang cecunguk, yang telah dilantik dan diambil sumpahnya untuk lima tahu ke depan. Dalam praktiknya, utawa de facto, yang pegang peran sebagai tukang kendali, komando, kontrol adalah presiden senior.

Ceritanya belum selesai sampai disini, soalnya tidak layak dibahas, sesuai kadar apa siapa presiden senior dimaksud. Hanya kata yang empunya cerita, rakyatnya hanya menunggu dari hari ke hari. Masalah waktu. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar