Halaman

Rabu, 06 Januari 2016

dinamika revolusi mental, negara salah urus, salah orang vs rakyat salah pilih, salah percaya, salah harap

dinamika revolusi mental, negara salah urus, salah orang vs rakyat salah pilih, salah percaya, salah harap

Konon, komponen dan pengejawantahan Hak konstitusional yang secara legal formal dimiliki setiap warga negara, di atas kertas sudah sedemikian meyakinkan. Terlebih karena secara sadar tertera di Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 yang telah empat kali diamandemen antara lain berupa : hak kewarganegaraan, hak hidup, hak atas kebebasan meyakini kepercayaannya, hak berserikat dan berkumpul, hak mengembangkan diri, hak atas pekerjaan dan hidup layak, hak atas kepastian hukum dan keadilan, hak atas perlindungan, hak bebas dari ancaman, diskriminasi dan kekerasan, serta hak atas kemerdekaan menyampaikan pikiran dan memilih.

Konon, perjalanan politik bangsa, menjadikan hak konstitusional sebagai barang dagangan, menjadi obyek kampanye dan redup serta nyaris terabaikan secara sistematis, masif, menerus begitu pemerintahan baru usai dilantik.

Konon, dari akar rumput atau yang mewakili, sebut saja para reformis lokal yang masih memiliki daya peka, peduli dan tanggap  atas berbagai kontradiksi, inkonsistensi maupun inkonstitusional terselubung perwjudan hak konstitusional bagi warga negara di era otonomi daerah. Penduduk lokal semangkin merasakan betapa arti kehidupan terdesak komunitas pendatang sampai kepala daerah bukan putera asli daerah.

Konon semangat kedaerahan dalam arti luas, masih bisa menjadi norma kehidupan. Contoh, jika pemborong, kontraktor, rekanan daerah yang melaksanakan pekerjaan konstruksi APBN, apalgi APBD, masih memakai tanggung jawab moral. Masih mengutamakan merasa memliki daerah, bukan sekedar bisnis cari untung. Juga pasca konsruksi tidak akan hit and run. Mereka juga berharap akan tetap mencari sesuap nasi di daerahnya. Tidak pakai rumusan politkus “makan di dalam, berak di luar”.

Konon, perjalanan konstitusional bangsa dan negara di era megatega 2014-2019 di tangan kawanan parpolis dengan mental, moral, jiwa hit and run. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar