Tampilan Media Online Islami, Sedikit Kata Sarat Makna
Ditulis : Herwin Nur, 26 Juli 2012 | 17:52
Kilas Renungan
Tertarik dengan sub tema bahasan : “Bagaimana membuat perwajahan media online agar menarik dan dinamis?”, saya mencoba berkontribusi melalui tulisan ini, walau awam dengan cara membuat media online.
Media
massa sebagai sarana dakwah, bisa mengalami pasang surut. Di layar
kaca, banyak pilihan. Mulai yang dikemas secara profesional sampai
karena faktor latah. Pemirsa hanya mengandalkan telinga bisa menyeleksi
acara dakwah yang berkualitas dan memang dicari. Pemirsa yang cerdas
tidak memandang siapa yang bicara, tetapi lebih pada apa yang
dibicarakannya.
Membaca dakwah melalui media online, website
apa yang dicari? Memakai indera mata untuk melihat sampai tahap
membaca, menyerap kalori dan enerji lebih banyak daripada mendengar.
Sangat kontras dengan dengar santapan rohani di TV, sambil rebahan,
santap camilan, tutup mata, pemirsa malah bisa konsentrasi sebagai
pendengar yang baik.
Nilai Aktraktif dan Dampak yang Diinginkan
Syarat dan kondisi apa saja yang harus dipenuhi media online agar menarik dan dinamis. Asal rukun dan pakem media online
terpenuhi, otomatis tampilan dan tayangan jadi atraktif. Atau ada
kiat, tips, jurus jitu agar tampilan/tayangan menjadi atraktif, enak
dilihat dan “memaksa” penikmat membaca secara aktif. Berarti untuk
konsumsi mata, diperlukan tampilan/tayangan yang minimal mampu
merangsang penglihatan pada gilirannya merangsang otak untuk membaca.
Pengelola media online,
selain menguasai ilmu teknologi informasi dan komunikasi, juga memahami
konten, substansi, kandungan isi, materi dasar yang akan
ditampilkan/ditayangkan. Konten harus punya nilai jual, tidak harus
mengikuti selera pasar.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengguna informasi (information society) adalah perpaduan teknologi komputer (digital technology) dengan teknologi telekomunikasi (comunnication tools).
Pemanfaatan
TIK mencakup kebutuhan pengembangan infrastruktur jaringan dan
perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia serta
sistem dan prosedur yang memadai.
Faktor Pertimbangan
Hal
utama dan pertama yang harus dicermati adalah adanya keterkaitan timbal
balik antara pengguna atau penerima manfaat akhir sebagai kelompok
sasaran dengan konten (isi website)
yang akan ditampilkan. Keterkaitan ini bersifat dinamis, karena dikemas
dalam pola pendidikan atau dakwah seumur hidup, nyaris tanpa henti.
Kelompok
sasaran diharapkan secara mandiri atau melalui proses ajar bisa melek
informasi. Memiliki kemampuan untuk mengenali kebutuhan akan informasi,
dan mencari, mengevaluasi, serta menggunakan informasi tersebut dalam
format apapun (tercetak, database online, Internet, dan lain-lain) untuk manfaat yang diinginkannya.
Media online
sebagai multimedia, dengan batasan komputer yang digunakan untuk
menampilkan teks, grafik, video, animasi, dan suara secara terintegrasi.
Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan sistem yang mendukung
penggunaan teks, audio, gambar, video, dan grafik secara interaktif.
Setiap elemen tersebut harus dikonversikan dari bentuk analog ke bentuk
dijital sebelum dapat digunakan dalam aplikasi komputer.
Potensi
dan minat kelompok sasaran tidak bisa dipukul rata, khususnya pada
melek informasi. Kondisi ini mempengaruhi program syiar Islam melalaui
media online. Karakter dan
kadar konten, apakah bersifat netral untuk semua usia, atau berdasarkan
kualifikasi, segmen kelompok sasaran. Sistem tampilan / tayangan
bersifat satu arah, pasif atau dua arah, aktif, terjalin komunikasi.
Semangat ukhuwah islamiyah menjadi pemacu dan pemicu para pengelola media online untuk berkarya. Dengan asas “the man behind the gun”,
dengan modal dan sarana apa adanya bisa dihasilkan tampilan/tayangan
yang atraktif. Di tangan terampil, kreatif, inovatif, penuh dedikasi,
berkarya karena ibadah, amal tanpa pamrih, bekerja 24 jam, insya Allah
akan menghasilkan produk yang bermanfaat.
Saran dan Tindak Lanjut
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi dan bahkan dapat menentukan tampilan / tayangan konten dakwah, tercatat antara lain :
- Tetapkan struktur, tugas dan fungsi pengelola media online islami. Siapa mengerjakan apa, kalau perlu dirumuskan sampai rinci sebagai pedoman. Proses kerja digambarkan dalam bagan alir proses kerja tim.
- Susun program kerja untuk lima tahun ke depan. Diawali dengan visi dan misi. Penjabaran kegiatan per tahun anggaran. Kemungkinan sumber dana yang bisa diharapkan membantu kegiatan.
- Susun norma, pedoman, standar dan kriteria kerja yang akan menjadi pegangan para pengelola media online islami, khususnya untuk menjaga konsistensi konten. Pelajari dasar hukum pembuatan media online islami.
- Evaluasi kegiatan secara rutin, khususnya untuk mengetahui kendala yang terjadi. Kegiatan ada yang bersifat tipikal, ada juga berdasarkan permintaan pengguna. Proaktif dan peka terhadap kondisi yang ada, sebagai dasar membuat konten yang aktual dan faktual. Harus punya ciri khas dan karakter tampilan/tayangan, walau berubah tiap saat tanpa pemberitahuan.
- Media online dibuat secara dua arah, untuk mendapatkan masukan manajemen. Muatan konten bersifat dinamis dan prospektus. Pengguna diajak aktif berkontribusi menyumbang artikel islami berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
- Kerja sama antar media online islami untuk menghasilkan sinerjitas dakwah, untuk kepentingan ummat. Dimungkinkan ada pembagian tugas, menghindari kegiatan yang tumpang tindih.
- Adakan acara yang menjadikan nilai tambah bagi media online islami. Lomba karya tulis, bedah buku, pameran bersama dengan penerbit, sampai outbond di alam terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar