Halaman

Rabu, 18 Desember 2013

Tampilan Media Online Islami, Sedikit Kata Sarat Makna

Tampilan Media Online Islami, Sedikit Kata Sarat Makna

Ditulis : Herwin Nur, 26 Juli 2012 | 17:52

Kilas Renungan
Tertarik dengan sub tema bahasan : “Bagaimana membuat perwajahan media online agar menarik dan dinamis?”, saya mencoba berkontribusi melalui tulisan ini, walau awam dengan cara membuat media online.

Media massa sebagai sarana dakwah, bisa mengalami pasang surut. Di layar kaca, banyak pilihan. Mulai yang dikemas secara profesional sampai karena faktor latah. Pemirsa hanya mengandalkan telinga bisa menyeleksi acara dakwah yang berkualitas dan memang dicari. Pemirsa yang cerdas tidak memandang siapa yang bicara, tetapi lebih pada apa yang dibicarakannya.

Membaca dakwah melalui media online, website apa yang dicari? Memakai indera mata untuk melihat sampai tahap membaca, menyerap kalori dan enerji lebih banyak daripada mendengar.  Sangat kontras dengan dengar santapan rohani di TV, sambil rebahan, santap camilan, tutup mata, pemirsa malah bisa konsentrasi sebagai pendengar yang baik. 

Nilai Aktraktif dan Dampak yang Diinginkan
Syarat dan kondisi apa saja yang harus dipenuhi media online agar menarik dan dinamis. Asal rukun dan pakem media online terpenuhi, otomatis tampilan dan tayangan jadi atraktif.  Atau ada kiat, tips, jurus jitu agar tampilan/tayangan menjadi atraktif, enak dilihat dan “memaksa” penikmat membaca secara aktif. Berarti untuk konsumsi mata, diperlukan tampilan/tayangan yang minimal mampu merangsang penglihatan pada gilirannya merangsang otak untuk membaca.

Pengelola media online, selain menguasai ilmu teknologi informasi dan komunikasi, juga memahami konten, substansi, kandungan isi, materi dasar yang akan ditampilkan/ditayangkan. Konten harus punya nilai jual, tidak harus mengikuti selera pasar.

Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  (TIK)  yang  dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengguna informasi (information  society)  adalah  perpaduan  teknologi  komputer (digital  technology)  dengan  teknologi  telekomunikasi (comunnication tools).

Pemanfaatan TIK mencakup kebutuhan pengembangan infrastruktur jaringan dan perangkat keras, perangkat lunak  dan  sumber  daya  manusia  serta  sistem  dan  prosedur  yang memadai.

Faktor Pertimbangan
Hal utama dan pertama yang harus dicermati adalah adanya keterkaitan timbal balik antara pengguna atau penerima manfaat akhir sebagai kelompok sasaran dengan konten (isi website) yang akan ditampilkan. Keterkaitan ini bersifat dinamis, karena dikemas dalam pola pendidikan atau dakwah seumur hidup, nyaris tanpa henti.

Kelompok sasaran diharapkan secara mandiri atau melalui proses ajar bisa melek informasi.  Memiliki kemampuan untuk mengenali kebutuhan akan informasi, dan mencari, mengevaluasi, serta menggunakan informasi tersebut dalam format apapun (tercetak, database online, Internet, dan lain-lain) untuk manfaat yang diinginkannya.

Media online sebagai multimedia, dengan batasan  komputer yang digunakan untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi, dan suara secara terintegrasi. Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan sistem yang mendukung penggunaan teks, audio, gambar, video, dan grafik secara interaktif. Setiap elemen tersebut harus dikonversikan dari bentuk analog ke bentuk dijital sebelum dapat digunakan dalam aplikasi komputer.

Potensi dan minat kelompok sasaran tidak bisa dipukul rata, khususnya pada melek informasi. Kondisi ini mempengaruhi program syiar Islam melalaui media online. Karakter dan kadar konten, apakah bersifat netral untuk semua usia, atau berdasarkan kualifikasi, segmen kelompok sasaran. Sistem tampilan / tayangan bersifat satu arah, pasif atau dua arah, aktif, terjalin komunikasi.

Semangat ukhuwah islamiyah menjadi pemacu dan pemicu para pengelola media online untuk berkarya. Dengan asas “the man behind the gun”, dengan modal dan sarana apa adanya bisa dihasilkan tampilan/tayangan yang atraktif. Di tangan terampil, kreatif, inovatif, penuh dedikasi,  berkarya karena ibadah, amal tanpa pamrih, bekerja 24 jam, insya Allah akan menghasilkan produk yang bermanfaat.

Saran dan Tindak Lanjut
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi dan bahkan dapat menentukan tampilan / tayangan konten dakwah, tercatat antara lain :
  1.  Tetapkan struktur, tugas dan fungsi pengelola media online islami. Siapa mengerjakan apa, kalau perlu dirumuskan sampai rinci sebagai pedoman. Proses kerja digambarkan dalam bagan alir proses kerja tim.
  2.  Susun program kerja untuk lima tahun ke depan. Diawali dengan visi dan misi. Penjabaran kegiatan per tahun anggaran. Kemungkinan sumber dana yang bisa diharapkan membantu kegiatan.
  3. Susun norma, pedoman, standar dan kriteria kerja yang akan menjadi pegangan para pengelola media online islami, khususnya untuk menjaga konsistensi konten. Pelajari dasar hukum pembuatan media online islami.
  4. Evaluasi kegiatan secara rutin, khususnya untuk mengetahui kendala yang terjadi. Kegiatan ada yang bersifat tipikal, ada juga berdasarkan permintaan pengguna. Proaktif dan peka terhadap kondisi yang ada, sebagai dasar membuat konten yang aktual dan faktual. Harus punya ciri khas dan karakter tampilan/tayangan, walau berubah tiap saat tanpa pemberitahuan.
  5.  Media online dibuat secara dua arah, untuk mendapatkan masukan manajemen. Muatan konten bersifat dinamis dan prospektus. Pengguna diajak aktif berkontribusi menyumbang artikel islami berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
  6. Kerja sama antar media online islami untuk menghasilkan sinerjitas dakwah, untuk kepentingan ummat. Dimungkinkan ada pembagian tugas, menghindari kegiatan yang tumpang tindih.
  7. Adakan acara yang menjadikan nilai tambah bagi media online islami. Lomba karya tulis, bedah buku, pameran bersama dengan penerbit, sampai outbond di alam terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar