Halaman

Rabu, 06 Desember 2017

presiden dan WTP (Wajib Tanpa Persyaratan)



presiden dan WTP (Wajib Tanpa Persyaratan)

Memilukan plus memalukan. Bayangkan, masih ada sisa pemahaman kalau kinerja presiden plus/minus wapres dengan barisan pembantunya, dianggap sebagai prestasi luar biasa. Bahkan bisa mengalahkan karya nyata presiden periode sebelumnya.

Hasil, capaian, raihan, perolehan sebagai presiden adalah karena kewajiban semata. Sudah dipilih rakyat. Ditunjang aneka fasilitas dan kemudahan, nek ora iso kerjo, yo bangeten tenan.

Ukuran dan tolok ukur berdasarkan kuantitas, terukur. Mulai dari panjang jalan terbangun sampai berkurangnya pengangguran per desa/kelurahan. Kebijakan barang kebutuhan dasar rakyat dengan satu harga.

Menyoal bagaimana perwujudan masyarakat adil, makmur, sejahtera serta seabreg jargon politik, tergantung pengkabaran. Karena, korporasi ahli penebar, penabur fitnah dunia telah menyatu dengan modus penguasa. Mereka tahu betul pola ABS atau AJUR (Asal JUragan Remen). Tak heran, semboyan revolusi mental yang sudah merasuk ke tulang sumsum adalah “sendiko dawuh”.

Memanfaatkan karakter dan spesifikasi daya ideologi presiden, terlihat nyata ada profesi presiden senior sampai adanya bolo dupak, cecungguk, begundal, gedibal utawa relawan utawa pasukan berani mati wani piro.

Alkisah, memasuki tahun politik 2018 dan 2019, penguasa sudah melakukan modus, manuver berbasis percepatan.

Tahukan kawan, kalau loyalis Jokowi sudah total jenderal. Jangan lupa, faktor penentu di qolbu brayat rakyat. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar