Halaman

Kamis, 21 Desember 2017

Golkar sarat sopir témbak



Golkar sarat sopir témbak

Kata siapa? Ahh teori atau igauan lawan politik. Memang sudah dari sono-nya, tak laik diperdebatkan. Buang enerji, perbanyak emosi, menabung sentimen negative bahkan mampu merusak sendi tulang.

Ujar banyolan pabrik tawa, kocok perut Srimulat, istilah yang pas adalah “ora level”. Maksudnya, memang sebegitunya, ya sudah. Mau apa lagi.

Tongkrongan, tangkringan yang namanya sopir témbak, lebih seram daripada sopir témbak sebenarnya. Bagian dari raja jalanan.

Katakan padaku, siap yang membesarkan Golkar sejak t.m.t. Pihak mana yang berkorban – tepatnya dikorbankan – demi kehidupan Golkar. Bukti sejarah di zaman Orde Baru, ternyata masih belum apa-apa disbanding pasca reformasi.

Kata zaman, reformasi yang bergulir mulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, menjadi titik awal sepak terjang Golkar sesungguhnya. Perpaduan manusia ekonomi dengan manusia politik.

Karakter Golkar sebagai kendaraan politik, selalu diperpanjang sebelum jatuh tempo. Dagelan politik yang disajikan membuat perut rakyat mules. Tahan ketawa atau muncul rasa iba tidak pada tempatnya. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar