Halaman

Minggu, 17 Desember 2017

berdikari dan kemandirian rakyat yang tak terendus penguasa



berdikari dan kemandirian rakyat yang tak terendus penguasa

Sumur gali, jogangan (galian tanah untuk tempat sampah) serta banyak fasilitas infrastruktur yang sudah akrab dengan rakyat. Sebagai daya nalar mendasar rakyat dalam bersahabat dengan alam.

Sumber air bersih, air minum bisa dihadrikan di pekarangan, halaman rumah. Tanah digali berbentuk tabung dengan kedalaman tertentu atau sampai lapisan tertentu. Kemurahan alam, dengan modal tenaga fisik menggali permukaan bumi akan sampai pada lapisan bumi dengan kandunga air yang seolah tak akan surut.

Rakyat meyakini jika volume air di dunia nyaris stabil. Hanya kandungan, kadar, kompisisi air bisa berubah. Tentunya akibat ulah manusia yang memanfaatkan kekayaan alam, kandungan dan isi bumi  secara berlebihan atau sesuai kaidah ekonomis, nilai komersial yang tak kepalang tanggung. Yang tak tanggung-tanggung.

Rakyat dengan kesederhanannya mampu memanfaatkan tanah pekarangan, halaman untuk berbagai fungsi. Termasuk membuat lubang berbentuk kotak. Tempat sampah organis, tertutama daun rontok atau sisa dapur.

Gali tutup lubang sampah ternyata bisa sebagai sumur resapan. Sebagai tadah air hujan yang mengalir di halaman, agar semua tak lari ke got. Atau bisa berfungsi sebagai tempat penampungan buangan air KM, dapur, atau berhubungan dengan fungsi sumur,  sebagai sistem sanitasi sederhana.

Jogangan disederhanakan oleh masyarakat kota menjadi biopori. Dengan alat khusus membuat lubang di tanah. Entah siapa yang akan mengisinya dengan sampah organis. Seberapa kemanfaatnya biopori sebagai program nasional, belum ada evaluasi.

Jogangan mampu menginspirasi penyelenggara negara di di éra mégatéga, maka terjadilah episode cari utang luar negeri untuk bayar utang luar negeri.

Sumur gali menjadikan penguasa di éra mégatéga merasa lazim untuk menggali ideologi dari sumber asing. Soal biaya politik di pesta demokrasi, sudah ada pihak yang bertanggung jawab. Sudah terbaca peta politik di tahun politik 2018 dan 2019. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar