Halaman

Rabu, 27 Desember 2017

bukan fakta bukan fitnah : SPEKULAN POLITIK



bukan fakta bukan fitnah : SPEKULAN POLITIK

Jelang tahun politik atau dua tahun terakhir periode 2014-2019, sudah tergejala pratanda. Manusia ekonomi dipastikan yang akan menang dalam setiap fragmen gonjang-ganjing politik.

Argo biaya politik melaju tak terkendali. Puncakm klimaksnya bukan pada hari-H pemilu serentak. Justru siapa yang dinyatakan secara manusal memperoleh suara “terbesar” – tentunya dari wajah yang itu-itu saja – persoalan bangsa akan semakin pelik.

Penguasa sudah mencanangkan peta politik pukul rata, total jenderal, digenapi maupun hitung mundur.

Jelasnya, korporasi penabur dan penebar fitnah dunia, akan mengeduk untung dan keuntungan. Pihak yang diharapkan sebagai pengayom dan pengayem masyarakat malah bak pagar makan tanaman.

Gerakan politik apapun bentuknya tak akan lepas dari pola nasakom-nya Bung Karno. Ideologi tak ada matinya.

Anak bangsa mudah terpesona dengan gaya hidup asing.

Yang sedang asyik terjadi, penguasa dan elit politik sengaja buka diri untuk dicekoki ideologi asing. Perulangan, pengulangan modus politik ala Jokowi plus/minus JK akan semakin terbuka, nyata, dan berdaya saing tinggi. Kalkulasi politik ditentukan sistem hitung rugi-nya manusia ekonomi. Itu saja. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar