hitung
mundur tahun politik, tepuk dada vs tepuk jidat
Tak salah kalau anggapan, asumsi
bahwasanya sebuah partai politik dianggap bertaji, jika sudah pernah
menempatkan petugasnya sebagai presiden atau didapuk sebagai wakil presiden. Lebih
bergensi kalau oknum ketua umum pernah mencicipi kursi presiden dan/atau wakil
presiden.
Atau akumulasi parpol mana yang
paling banyak mempunyai suruhan sebagai kepala daerah. Memang sulit, karena
keterpilihannya akibat koalisi parpol. Terlebih dengan pola pilkada serentak.
Secara internal, adakah kader parpol
yang merangkak mulai dari nol, bangkit dengan keringat sendiri, Berjaya karena
daya juang ideologinya.
Apakah latar belakang mengapa
seseorang masuk parpol menentukan fanatismenya. Hitung mundur tahun politik
2018 dan 2019 akan terjadi keseimbangankah? Antara pihak yang tepuk dada dengan
pihak yang tepuk jidat. Siapa bisa duga malah investor politik multinasional dan
mancanegara malah yang mampu tepuk tangan. Yang girang dengan sukses pesta
demokrasi yang akan tepuk tangan belakangan, karena skenario sukses.
Mereka tak butuh dan tak mau tahu
siapa yang jadi presdien. Mereka sudah tahu isi perut sang juara. Mereka ibarat
tim pencari bakat. Yang terbaik – sebagai juara umum di kompetisi pemilu legislatif
dan pilpres 2019 – akan diboyong, dielus-elus, dininabobokan, jadi jago yang
siap bela tuannya, sang juragan (manusia ekonomi). Tidak lebih tidak kurang. Namanya
politik, bisa dikalkulasi untung ruginya. Soal nasionalisme, bukan ukuran
utama. Pokoke menang. Modus apapun layak dipakai. Sederhana.
Satu periode dirasa kurang cukup. Makanya
justru mempertahankan peringkat dengan segala pasal, semua langkah
konstitusional. Total jenderal semua sudah loyal. Tinggal tunggu suara rakyat
sebagai penentu. Dukungan parpol hanya sebatas pemanis bibir. Cari aman.
Pada hari-H, kata hati yang
menentukan pilihan, siapa yang akan diboblos / dicontreng. Serangan fajar atau
serangan harian sudah tak mempan. Semakin dikampanyekan, dicitrakan artinya
berbanding terbalik dengan nilai jual. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar