Halaman

Jumat, 22 Desember 2017

Daulat Negara Merdeka vs Tirani Dunia



Daulat Negara Merdeka vs Tirani Dunia

Amerika Serikat (AS) memang tidak sekedar sebagai negara super power, adidaya. Praktiknya bahkan melebihi biang impéralis, kolonialis masa kini yang seolah tanpa tanding. Sebagai negara adidayapun, termasuk menyuguhkan modus adigang, adigung, adiguna.

Sejak kekalahan AS di perang Vietnam, maka dengan predikat sebagai ‘polisi dunia’ malah menjadi sponsor perang di berbagai negara. Berbagai dalih, alasan dipakai untuk mengintervensi negara lain. Selain melakukan invasi militer, AS melatih cikal bakal teroris. Pasca perang dingin dengan negara superkomunis, USSR, tak pelak AS merajai dunia.

Pemerintah AS yang secara de facto dibawah kendali bangsa Yahudi, dipastikan selalu menentang eksistensi negara Palestina. Ironisnya,

Cara diplomasi, boikot, gertak sambal untuk menghadapi gaya cowboy Paman Sam, sudah tidak memadai. Terlebih, Persatuan Bangsa-Bangas (PBB) seolah kalah pamor dengan AS.

Negara-negara cinta damai, khususnya bangsa dan rakyatnya yang mempunyai rasa dan ikatan persaudaraan (ukhuwah) sebagai umat Islam dengan bangsa dan negara Palestina, wajib bangkit. Kalau bukan umat Islam, siapa lagi.

Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif lebih bersifat reaktif, itupun hanya berwaktu hangat-hangat tahi ayam. Misal, menghadapi kasus TKI, posisi tawar Indonesia dianggap angin lalu. . Atau kita harus memaklumi bahwa ekses politik luar negeri bebas aktif, menjadikan kita wajib mengkuti aturan main politik internasional. Politik tetap politik. 

Seolah politik luar negeri Indonesia tergantung kebutuhan, permintaan dan harga pasar; mengikuti arus dan aliran kuat; ditentukan siapa pemegang kendali; mentaati aturan tak tertulis; manfaatkan jalur pendek non-protokoler.  [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar