menakar
kadar menu politik di tahun politik
Bentuk nyata demokrasi yang beredar
resmi maupun rekayasa demokrasi hasil adopsi di Nusantara, dibilang sudah
mencukupi, bahkan overdosis. Yang belum memadai adalah partai politik yang ideologinya
tampak luar dalam.
Dukungan partai politik kepada
presiden 2014-2019 untuk maju di 2019, memang lazim dan sesuai HAM. Tidak ada
yang aneh, namanya juga politik. Kendati pounya AD dan ART atau aturan main
tertulis, yang berlaku adalah aturannya tanpa aturan. Gaya bebas. Mau pakai
gaya, teknik, bim salabim atau tipu-tipu apa saja, sah secara
konstitusional. Sejauh tidak merugikan negara.
Pilkada serentak 2018 diimbangi
perhelatan Asian Games XVII yang start buka 18-8-2018.
Jelang pemilu legislatif bareng
dengan pilpres, menjadikan penguasa di éra mégatéga sudah melakukan tindak
proaktif, antisipatif, preventif. Soal seberapa kecil biaya politik tak jadi
masalah. Pasal balas jasa, balas budi urusan nanti.
Andai tak ada wajah baru di pesta
demokrasi 2019, artinya demokrasi NKRI jalan di tempat atau bahkan berjalan
mundur. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar