Halaman

Kamis, 07 Desember 2017

dilema tahun politik 2018, 2019 : total jenderal vs ongkir gratis



dilema tahun politik 2018, 2019 : total jenderal vs ongkir gratis


Begitulah. Beginilah. Begonolah. Tapi fakta bicara tak dapat ditutup-tutupi. Kendati didukung kawanan ahli propaganda yang mahir menggadakan kisah sukses penguasa.

Terang terus bahwasanya sistem pertahanan dan keamanan NKRI sudah diyakini dalam kondisi kontrak politik. Loyalitas mereka di bawah satu kendali, yang memang secara konstitusional sebagai atasan langsung.

Ramuan politik, resultan dari perpaduan, kolaborasi, kolusi, koalisi antara kepentingan manusia ekonomi supernasional dengan skenario, kekuatan dari negara besar populasinya.

Di atas kertas, penguasa merasa di atas angin. Semua jalur, lajur menuju sukses 2019 sudah dirintis seolah menjadi hak milik. Kesetiaan pihak yang berwajib, berwenang atas tegak dan terjaganya wibawa negara sudah tidak bisa diabaikan.

Ditunjang dengan loyalitas parpol yang berorientasi pada nikmat dunia, semakin menjadi merasa digdaya tanpa tanding.

Seolah permukaan Ibu Pertiwi menjadi satu warna. Semua bisa diatur. Keboijakan nasional bukankah sudah mengakomodir keinginan, kebutuhan, kepentingan investor politik yang sudah berjaya di periode 2014-2019.

Semangkin berkibar aroma irama politik atau kuasa, kuat, kaya alias berhala reformasi di angan-angan, fantasi politik penguasa sebagai pertanda bahwa Pancasila hanya hidup di akar rumput.

Kemelut akibat konflik terbuka internal penguasa diprediksi tumbuh kembang bak deret hitung. Klimakasnya pada hari-H pemiliu legislative plus pilpres. Ini bukan ramalan politik. Hanya membaca peta politik penguasa dengan kacamata awam. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar