wong kongko, makhluk sosial edisi sublokal
Gang buntu, jalan tikus terekam di peta jalan internet. Menunjang kinerja ongkir gratis. Posisi geografis terbaca. Banyak jalan menuju alamat yang dituju, disasar. Foto satelit menayangkan rumah tinggal dari udara. Akurasi alat maupun sistem kian membuktikan. Bukan ini pokok bahasan.
Sepenggal jalan lingkungan, muat mobil dua arah berlawanan. Perumahan subversi KPR-BTN. Penghuni sudah sampai cucu, bahkan ada hingga buyut. Sesama pendatang mau tak mau, jaga daya guyub rukun. Solidaritas terbentuk sering menghadapai bahaya bersama, banjir. Kiriman maupun lokal.
Kebiasaan di tempat kerja, berlanjut saat masuk status askar tak berguna, manusia purna bakti. Nostalgia, antara pakai ilmu padi vs ilmu kondom. Nyaring bunyinya. Tak terkecuali “flexing subversi nusantara alias pamèr bégo komplit”. Namanya manusia malah tidak nguwongkan dirinya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar