éksprési stabilitas jiwa raga liwat légal literasi
Secara sadar sarat rencana berlapis, anak bangsa pribumi nusantara ingin membuktikan kadar akal sehatnya. Keseringan liwat jasa media sosial segala umur. Apalagi kalau bukan ujaran nista diri bebas sensor hati.
Antar penguasa, pemilik, pengguna, pemanfaat akal sehat adu akal. Bebas kategori. Tidak jauh dengan kasus main perang-perangan antar kelompok anak. Sedikit bergeser masuk fakta perang sarung Ramadhan1443H. Bakda bukber, terjadilah laga kolosal.
Amunisi olok-olok politik plus
istilah nista agama, di tangan ahlinya. Sigap melibas pihak mana saja. Tanpa tatap muka menambah
nyali daya rusak diri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar