Halaman

Rabu, 25 Mei 2022

diplomasi politik vs ujaran medsos

 diplomasi politik vs ujaran medsos

 Doeloe, kalangan artis tahu terima kasih. Merasa dibesarkan, ditenarkan, dilambungkan oleh awak media. TVRI pemain tunggal. Plus RRI. Media cetak bisa dihafal dikenal apa saja. Lanjut, lonjak ke zaman media arus abal-abal, media anti-sosial. Khalayak baru tahu kalau ybs diduga artis atau anak cucunya. Setelah menjadi berita kabar karena tertangkap tangan selaku pengguna aktif narkoba. Atau terjerat kasus hukum lainnya.

Ironis binti miris. Publik paham jika kinerja kawanan partai, hanya sebatas komentar, komplain,  kritik dan aksi mulut lainnya. Secara demonstratif kunjungi korban amuk masa pada saat unjuk rasa, unjuk raga pro-demokrasi.

Lagi-lagi “jasa” perkabaran. Ketahuan punya peran macam“petugas partai” atau periode sebelumnya  karena OTT KPK. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar