Halaman

Jumat, 07 Oktober 2016

menulis dan mentertawakan diri sendiri



menulis dan mentertawakan diri sendiri

Alarm tubuh dengan setia membangunkan diriku jelang masuk sepertiga malam. Manusiawi kalau kutawar tunggu mata belum mau diajak kompromi. Niat tidur malam selain untuk istirahat pilihkan enerji, juga niat bisa tahajud. Kompromi atau mengakali diri, minimal bisa subuhan ke masjid. Adegan ini nyaris berulang tiap akhir malam. Dan nyaris pula saya selalu keluar sebagai pemimalis yang bergegas kembali ke jalan Allah, setelah kita dimatikan sejenak di malam hari.

Menata hati, tidak sekedar ungkapan. Hati utawa kalbu sebagai faktor penentu bagaiman diri kita nantinya. Hidup adalah proses. Walau hati milik kita, namun kita tidak bisa mengatur, mengendalikan apalagi mendikte kinerja hati.

Asupan nutrisi berkadar reliji bisa menyebabkan hati ini dekat dengan diri kita. Sapa hati diri kita dengan ikhlas. Ajak berkawan dalam setiap detik waktu, detak jantung. Ajak diskusi untuk muhasabah, mengevaluasi diri setiap jelang lelap malam. Laksanakan  ritual ibadah ringan sebagai pengantar tidur malam. Jangan hanya baca agar mata mengantuk atau mata memelototi layar kaca sampai mata penat. Tahu-tahu tergolek dan  gentian TV yang “menonton” kelakukan kita.

Walau hafal kalau petugas jaga malam memukul tiang listrik sebagai pertanda waktu, namun biasanya tidak tepat waktu. Tetap saja diandalkan. Bahkan telinga dibiarkan menghitung berapa kali pukulan. Kalau terdengar 3 kali pukulan, rasa aman mendera agar lebih lelap dan nyenyak lagi. Masih ada waktu untuk memperpanjang mimpi malam.

Bersyukur, masih kebagian sisa-sisa waktu malam. Bergegas melangkakan kaki ke ruma Allah. Sepanjang jalan tak lupa berdzikir, setiap langkah adalah dzikir. Jalan yang nyaris sama kulalui, menemukan kegiatan yang tipikal. Ada pemulung, meliwati gardu hansip, suara sibuk dapur atau ada rumah begadang belum usai. Pulang menapak jalan yang berbeda, menemui kondisi yang tidak jauh berbeda. Berpapasan dengan anak sekolah, orang berangkat kerja atau pedagang toko berjalan atau gerobak pulang[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar