efek domino revolusi mental,
ideologi minimalis vs ideologi tropis
Hanya terjadi di
Indonesia. Orang mengalami nasib terapung liar (pungli) di kubangan lumpur,
beeteriak-teriak minta tolong dengan segala bahasa lisan yang dihafalnya. Masyarakat
sekitar kejadian cepat-cepat memanggil awak media masa untuk meliput langsung. Ternyata
tanpa dipanggilpun awak media malah sudah datang lebih dahulu. Bahkan tiba di
tempat kejadian perkara lebih awal dari sang korban.
Masyarakat tanpa komando
berdatangan dengan berbagai motivasi. Menarik khalayak ramai yang memang
kebetulan melintas, atau terbiasa dengan kejadian sejenis, terdapat oknum ketua
umum negara tetangga yang jauh di mata. Kegiatan pertama dan utama adalah mendadak
selfi. Pose yang hafalan, senyum
hafalan yang diambil dari berbagai sudut pandang. Karena diliput media masa
dari negara pendukungnya, serta merta teriak hampa, tangan menunjuk korban yang
sibuk melayangkan tangan ke udara.
Bahasa tubuh, bahasa
isyarat dipraktikkan sang oknum ketum parpol. Memanfaatkan puluhan alat perekam
suara yang nyaris menimbun wajahnya. Biasanya ybs jual tangis pengharu rasa,
suara dibuat cerdas biar dikira ahli dibidangnya. Celaka, pengalaman politiknya
denga cemerlang berkata ringkas agar terekam jelas : “Korban bukan petugas
partai saya!”. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar