Halaman

Minggu, 09 Oktober 2016

memang, maling lebih lihai daripada penghuni rumah



memang, maling lebih lihai daripada penghuni rumah

Menyikapi kasus intervensi negara tetangga atas urusan dapur dalam negeri Indonesia, ada dan ambil hikmahnya. Intervensi politis enam negara di wilayah Pasifik yaitu Kepulauan Solomon, Vanuatu, Nauru, Kepulauan Marshal, Tuvalu, dan Tonga mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua (provinsi Papua dan provinsi Papua Barat) selama 50 tahun terakhir dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-71, beberapa waktu yang lalu.

Secara historis banyak pihak asing yang merasa berkepentingan atas pulau Papua. Tangan asing yang dominan bermain di Papua adalah atas nama agama dan ekonomi. Papua belum 100% bebas dari penjajahan negara asing. Nilai jual sumber daya alam  maupun aspek sumber daya manusia sebagai obyek kepentingan internasional. Status otonomi khusus bagi provinsi Papua(UU 21/2001) tidak serta merta menjadi bisa sejajar dengan provinsi lainnya. Kondisi geografis Papua yang berbatasan darat dengan negara lain, tentu membawa dampak yang tidak sederhana. Ditambah ada beberapa negara kecil berupa kepulauan, menambah persoalan tersendiri. Ikatan sebagai rumpun atau ras Melanesia tidak otomatis bisa menerobos tapal batas negara lain dengan bebas. Secara umum, ras Melanesia merupakan ras yang berkulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar dan kuat dan memiliki profil tubuh atletis.

Status orang Indonesia Timur, kawasan timur Indonesia terkesan pengkotak-kotakan pembangunan nasional. Stereotip sebagai ras Melanesia (antara lain pemabuk, suka membuat onar dan tidak tertib) menjadi kendala internal untuk bisa sejajar dengan provinsi lainnya.

Ironisnya, kalau negara lain, negara tetangga yang satu rumpun, satu ras, mampu melihat “kuman di seberang lautan tampak jelas”, semakin membuktikan sterotip diri sendiri. Telunjuk menunjuk orang lain, ibu jari menunjuk hidung sendiri plus kelingking, jari manis dan jari tengah kompak sejajar menunjuk diri sendiri. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar