titik retak Pemerintah, balas jasa/budi vs balas
dendam
Apa pun kejadian di periode 2014-2019, akibat dari politik balas jasa,
balas budi vs politik balas dendam. Banyak pihak merasa berjasa menjadikan Jokowi-JK
sebagai RI-1 dan RI-2 dengan prinsip no free lunch. Tim sukses, relawan
atau sebutan lainnya, tentu ada pamrih yang terselubung, ada modus
operandi berbasis “udang di balik batu”. Modal otot. modal dengkul, modal mulut
sampai pada operasi senyap yang mengandalkan kuadran olah akal politik, olah
nalar politik, olah logika poltik.
Kemajuan zaman dan dinamika pasar politik, malah membuktikan kejadian
perombakan Kabinet Kerja Jokowi-JK sebagai proses keropos, korosi, berkarat dalam. Semua tidak dikerok tuntas. Biang
kerok, atau apalagi mbahnya biang kerok masih bercokol, nangkring dan nongkrong
dan duduk dengan manis, sambil berleha-leha di markas kendali. Konon, jabatan
turunan sebagai pemimpin besar revolusi mental atau bangga jika disebut sebagai
presiden senior. [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar