revolusi mental Nusantara, kesenjangan sosial ekonomi
antar oknum wakil rakyat
Hasil survei tanpa
survei membuktikan bahwa faktor penyebab utama tingkah laku koruptif oknum
wakil rakyat, khususnya yang buka praktik di Senayan, Jakarta, karena latar
belakang sosial ekonomi yang heterogen. Rekam jejak mereka memang berangkat mulai
dari pemikiran idealisme, berawal mulai dari semangat patriotisme, berasal mulai
dari niat membangun bangsa, berhulu mulai dari berkorban tanpa pamrih.
Mulai dari aktivis
kampus, belajar idiologi di partai politik, sibuk di berbagai kegiatan, panggilan
jiwa untuk mengabdi, mendongkrak popularitas dan citra, memanfaatkan keturunan
dan warisan sebagai pegiat politik, sampai menjadikan jabatan wakil rakyat
sebagai mata pencaharian utama, sebagai sumber penghasilan andalan, sebagai
ladang garapan bisnis yang prospektus.
Jangan dipikir jauh
kalau kenyataannya, oknum wakil rakyat saat melaksanakan kewajiban tugas dan
fungsi, yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan, hanya sekedar seremonial,
formalitas dan hanya sebagai sumber berita media massa. Kinerja bisa dilihat
setelah liwat periodenya. Tak jarang sebelum jatuh tempo terjegal pasal berlapis.
Jika rakyat bertanya,
seolah tidak merasakan kehadiran dan adanya negara. Apalagi merasakan manfaat
adanya wakil rakyat, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai
nasional. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar