Halaman

Senin, 21 September 2015

masa berlaku revolusi mental Nusantara, parpol kedaluwarsa vs parpol dibawah umur

masa berlaku revolusi mental Nusantara, parpol kedaluwarsa vs parpol dibawah umur

   Jika kita simak sekilas pada profil parpol yang sedang berkuasa, minimal yang ikut pesta demokrasi 2014, tidak ada komponen murni. Antar parpol seolah terjadi silang kanibalisme. Parpol yang berpengalaman sejak zaman Orde Baru, selain cacat bawaan, terdapat cacat baru yang menjadi ciri khas, jati diri dan karakternya. Mulai oknum ketua umum, yang over dosis obat awet muda, merasa bisa terus memimpin partainya. Konflik internal parpol menjadi menu harian dan seolah terjadi pembiaran. Pengkaderan adalah mewariskan.

Makna parpol spesialis pemiliu/pilpres yaitu yang didirikan dengan tujuan utama ikut pesta demokrasi, telah bergeser secara nyata, terukur dan terang-benderang. Contoh di depan mata, pihak pemilik modal mendirikan parpol, kalkulasi politiknya : dengan transaksi politik sebagai umpan politik. Umpan politik dipastikan bisa dapat tangkapan berbagasi prioritas. Pasal hukum, pasal ekonomi, pasal sosial bisa dibarter dengan dukungan suara pemilih.

Ironis bin tragis, parpol yang belum ikut pesta demokrasi 2014, karena parpol ini ber-plat form ideologi Rp. Suara bisa berasaskan NPWP (nomer piro wani piro). Pasal-pasal produk legeslasi pihak wakil rakyat yang terhormat, bisa dilelang. Siapa paling getol mengusulkan, akan serta merta diproses. Tak heran jika oknum wakil ketua DPR menyatakan bahwa DPR bukan pabrik UU. Artinya, DPR hanya menerima, melayani dan melaksanakan pesanan.

Wah, tulisan jadi kemana-mena, lupa bahwa parpol dimaksud bahkan bisa membiayai wakil rakyat sebagai jago tandang. Alkisah, Setyo Novanto dan Fadli Zon, bukan nama sebenarnya, melakuan kunker, plesiran, blusukan ke dapil yang berada di negara adikuasa untuk memuluskan bisnis si juru bayar. Untuk berfoto bareng si raja banci yang jumawa mencalonkan dirinya maju pilpres.

Jangan dibayangkan yang tidak-tidak bahwa ternyata dan nyatanya wakil rakyat bisa membawa nama bangsa dan negara di luar negeri dengan berbagai misi. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar