ujar vs ujung jari
Ternyata sedemikian sederhana pernyataan bahwa kemiskinan individual adalah keterbatasan atau ketidakmampuan individu dalam mewujudkan jati diri secara sistemik, sesuai kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak. Tanpa mengkorbankan harga diri.
Pemerintah takut penyakit miskin akan menular ke tetangga atau kamar sebelah. Berlanjut memancing kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Kecerdasan buatan sebagai gaya hidup generasi melek sandal lintas ukuran, seolah mengimbangi kemiskinan buatan.
Tahun politik jelang 2024, rakyat dengan sabar menanti, menunggu sampai stok aneka ujaran dari penguasa dan antek-anteknya tuntas. Mereka akhirnya akan menjadi sampah masyarakat, tinggal disukabumikan. Disatukan dengan Ibu Pertiwi sesuai amal ucapannya. Sebelumnya akan diberi gelar penghargaan, kehormatan atas daya juang melalui produk ujaran bebas tanpa tatap muka dan karya ujung jari tangan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar