sehat hati beririsan dengan bugar raga
Bagi pihakan gemar aliran mbatin saja, tidak bersuara, tapi bahasa tubuh tersirat alus di depan lebih alusan lagi jika sudah dielus-elus. Digosok halus dengan fulus. Juga tidak. Sebaliknya, kian disanjung semakin membubung. Padahal rumus kebangsaan diadop dari uji klinis vs otak-atik klenik.
Harus dengan resep dokter kalah pamor dengan racikan mbah dukun dadakan. Mbok-mbok jual jamu gilas kalah laris dengan paket sachetan.
Jika dirasa kinerja diri 24 jam terasa menurun, tidak sesuai harapan, tidak bersahabat. Lihat pasal lain yang redaksional nyaris mirip. Asumsi cuaca sedang suka-suka. Salah makan, daya cerna tidak optimal. Lebih baik defisit gizi seimbang ketimbang surplus, tertimbun menjadi biang “kurang sehat”. Menstimulus sumber penyakit luaran. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar