kaos abu-abu, dilirik anak bungsu, dimilik garwo
Faktor kombinasi teksture kain pembentuk kaos berkerah, satu kancing. Saku kiri minimalis seni. Abu-abu muda. Menjadi nilai jual di atas rata-rata semodel, setipe. Ukuran baju angka maupun huruf tidak bisa dijadikan ukuran. Antar ketiak tiga kilan, ideal bagi pemakai. Cuma ada satu dan pas di badan diri posisi tegak saja.
Dipakai saat tengok anak yang saat itu masih kuliah. “Untuk aku . . . “, celetuk anak bungsu. Saat kaos kucuci dan kugantung. Agar pulang tidak bawa baju kotor.
Beberapa tahun kemudian. Cukup kaget, sang kaos tergantung di jemuran di rumah. Perasaan sudah lama anak tidak pulang. Jangan-jangan “kebawa” garwo yang kebetulan tapi tidak sekali, dapat tugas dinas luar ke kota tempat anak kuliah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar