celah dalil tewasbang, menyalahkan pihak lain yang berbuat benar
Metematika segitiga pengaman politik nusantara, legislatif–eksekutif–yudikatif. Menyala(k) benderang berbarengan dengan kejadian ikutan efektivitas bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Pola dasar berbahasa yang baik dan benar. Benar sesuai aturan main, kode etik, adab dan adat maupun norma lokal. Baik dalam batasan bahasa sebagai seni, cerminan diri yang sudah terasah oleh suka-duka nikmat dunia.
Manusia bukannya secara sengaja mau menampakkan wataknya. Pola hidup terbetuk oleh asas menyalahkan keadaan. Cerdas diri merasa hidupnya diatur oleh waktu. Semakin cakap mendaur ulang kesalahan harian, makin merasa telah berlaku lurus-lurus saja. Kena semprit pinalti atau dapat kartu kuning, dianggap konsekuensi logis.
PR besar bangsa, adalah membiarkan generasi cepat terdegradasi. Tergelincir, terbelit dan terjerat oleh lidah sendiri. Terperosok oleh galian tangan sendiri dengan tulisan yang menistakan diri sendiri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar