Halaman

Kamis, 10 Juli 2014

PORNONDANKDHUT

Selasa, 25/04/2006 08:39

Dari segudang ragam porno di NKRI, baik produk lokal domestik berbasis nilai tradisional adiluhur, maupun hasil dari adopsi dan kawin campur dengan budaya regional sampai internasional lebih didominasi yang berakar pada perwujudan rasa seni dengan mengedepankan aroma syahwat, terutama yang bergelar pornondankdhut.

Aroma irama pornondankdhut sudah tidak bisa membedakan maknawi dalil agama, sifat normatif hidup beradab, asal pentas unjuk raga dan swara untuk umum dan diterima khalayak secara suka cita, maka semua urusan dunia menjadi sah, tidak ada urusan halal utawa haram. Urusan akhirat itu urusan nanti.

Penikmat pornondankdhut sangat beragam dan tidak mengenal batas beragama.

Penikmat pornondankdhut bisa melahirkan budaya baru. Celakanya, media massa, khususnya layar kaca tanpa sungkan dengan dalih kebebasan berekspresi secara jantan dan humanis menayangkan dunia pornondankdhut. Raja, ratu, patih, pendeta Dorna, cakil...... sampai punggawa ndankdhut ..... bahkan presiden .... tersusun dengan rapi bak kerajaan kecil. Dampak pornondankdhut melebihi dampak penikmat rokok. Semangkin dilarang semangkin menggila.

Aroma irama pornondankdhut dikemas yang terkadang bernuansa mistis sesuai titisan setan ke tujuh. Pakem pornondankdhut selain paten, sudah menjadi hak milik penganut dan pemuja kebebasan tanpa batas. Uji patut dan uji layak untuk menjadi punggawa pornondankdhut sangat sederhana.

Aroma irama pornondankdhut dalam karirnya telah gemilang meracuni generasi yang belum lahir. Orang sakit pun jika dilantunkan dendang ndankdhut akan segera selesai sakitnya, berganti dengan sakit yang lain atau kalau tidak bisa-bisa malah ndank modar. Lain hal jika orang sakit jiwa diperdengarkan atau dipertontonkan aliran porni ndankdhut mungkin akan menemukan jati dirinya.

Aroma irama pornondankdhut dianut dan dipanut dari goyang jalanan sampai selebritis picisan. Lantunan nada agamais hanya kedok untuk mencari popularitas diri. Kalau perlu ikut partai politik tertentu agar bisa tampil, penuh gaya dan sensasional. Menghalalkan segala cara. Kalau ada pesaing, akan memanfaatkan pepatah domba berbulu musang. Sesama peporno boleh saling libas. (hn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar