Rabu, 20/10/2010
19:55
PERBEDAAN KECIL vs
PRESTASI BESAR
Banyak oknum
dibesarkan oleh media masa, sehingga mereka merasa dekat dengan kuli tinta. Di
lain pihak, media masa semangkin piawai dan intens dalam menggali, mengkorek,
mengkeruk data dan informasi dari obyek berita. Tidak ada batasan tabu,
pribadi, peka, sensitif dalam urusan jurnalistik. Norma susila etika
pengkabaran sangat sederhana, yaitu dibuat seatraktif mungkin. Sasarannya
adalah menimbulkan imej dan opini pembaca/pemirsa/ pendengar. Perkara ada pihak
yang dirugikan, no problem!
Banyak oknum,
terutama dari kalangan selebritis papan bawah, politisi atau parpolis kambuhan,
atau bahkan penguasa media masa (biasanya TV swasta) ingin tampil beda dalam
berbagai liputan. Satu kasus dikemas dan disajikan oleh berbagai TV dengan cita
rasa sesuai selera penyunting dan pengolah berita. Walhasil, tak ada
pembelajaran yang bisa disimpulkan. Bahkan antar tayangan berita tak ada benang
merahnya. Sama-sama pewarta, namun selera bertentangan.
Tukang bikin berita
di TV, memiliki kadar kepekaan yang luas, bayangkan hanya ada sedikit perbedaan
bisa jadi berita besar. Motonya adalah, gajah bengkak nangkring dan nongkrong
di pelupuk mata tak terlihat, namun bayi kuman di seberang benua nampak jelas.
Ahli ekspose diperlukan di dunia jurnalistik. Terutama karena tak bisa menjilat
ke atas, meludah pun akan jadi bumerang makan tuan. Banyak oknum, merasa punya
prestasi, kinerja, manfaat yang beronggok di mana-mana. Merasa banyak kegiatan
yang melibatkan orang banyak berarti bermanfaat. Ybs mahir mengekspose
keberhasilannya melalui TV. Kata orang bijak, jika orang berbuat kebaikan itu
wajar.
Di birokrasi,
seseorang melebihi panggilan tugas dinilai berprestasi. Jika seseorang merasa
mendapat panggilan hati untuk berbuat baik, tak perlu diekspose. Pendidkan dan
pelatihan untuk berbuat baik, bukan untuk bahan ekspose, atau dijabarkan
sebagai tuntunan. Sisi positif ekspose TV, tayangan masih ada awak bangsa yang
mencintai dan memelihara Nusantara. Bukannya seperti oknum atau kelompok masa
yang malah membuat unjuk rasa dan raga, pamer bego mengatasnamakan rakyat,
dengan dalih demokrasi dan HAM. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar