Halaman

Jumat, 11 Agustus 2017

jangan main polisi sendiri



jangan main polisi sendiri

Alat kelengkapan dewan; perangkat fungsional yang siaga 24 jam; sistem dan jaringan pergerakan; pola koordinasi, kendali, komunikasi; aturan main tata niaga pernafasan manusia sedemikian terstruktur.

Kendati manusia oleh Allah diberi wewenang penuh untuk mengelola hidungnya, untuk mengadalan olah nafar secara bebas aktif, bahkan mempunyai hak prerogative utawa hak mutlak atas bermanfaatnya hidung.

Hidung tidak sekedar alat indera penciuman, pembauan, pedeteksi aroma udara. Hidung sebagai alat utama sistem pernafasan. Dalam praktiknya harus berkompromi, berkoalisi, berkolaborasi dan bersepakat tanpa ikatan dengan dunia flora. Bayangkan, kalau jutaan lembar daun di muka bumi, secara bersamaan menghirup, menghisap oksigen (O2), apa yang akan terjadi pada manusia. Ini baru awal wacana bahwa bernafas pun perlu punya ilmu dan pengetahuan.

Tanda orang hidup jika masih ada nafas. Tanda sakratul maut jika nafas sudah sampai tenggorokan. Asupan oksigen bisa mementukan kinerja mental atau fisik, mempengaruhi daya konsentrasi maupun operasionalisasi memori.

Olah nafas dengan motif, latar belakang, tujuan yang “serupa tapi tak sewajah” akan menempatkan tahan nafas sesuai kepentingan. Penyelam laut alami – mengandalkan tahan nafas beberapa puluh detik – untuk menukik ke dasar laut. Meditasi, yoga atau tapa brata pada hakikatnya atur dan olah nafas.

Kata ahlinya, orang baru dikatakan orang jika sudah bisa melihat ujung hidungnya sendiri.

Kata ahlinya yang lain, orang dikatakan sehat, bugar dan sejahtera jiwa raga, jika mampu mengolah nafasnya secara mandiri. Tanpa bantuan orang lain atau pihak asing. Tanpa alat bantu namun jika diperlukan sebagai sarana sembuh.

Seahli-ahlinya orang dan/atau manusia, tak aka nada yang mendadak lupa bernafas. Atau demi wibawa, citra diri, pesona diri tak mau bernafas atau memakai cara nafas yang bukan kebanyakan. Nafas melalui mulut. Jangan lupa kulit manusia pun bisa “bernafas”. Peran sentral pencernaan bagi pernafasan atau simbiosis mutualistisnya, lagi-lagi perlu ilmu untuk membedahnya. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar