Halaman

Selasa, 03 Maret 2020

sosok sigap Islam nusantara, dudu padharan dudu dhadha

sosok sigap Islam nusantara, dudu padharan dudu dhadha

Sesuatu yang bukan-bukan, karena banyak peminat, animo mbludak akhirnya menjadi metode perbukanan. Tepatnya bagimana ratio ideal lingkar dada disbanding lingkar perut. Akankah akan menentukan watak diri ybs. Batasan medis atau pasal, dalil permanusiaan. Mirip korelasi berat badan dengan tinggi badan. Proporsional atau sesuai perwatakan umat manusia.

Namun apa kata. Besar kepala tak identik dengan banyak mulut. Perut kosong nyaring kentutnya. Pantat bagaimana yang betah duduk manis berlama-lama tanpa bosan binti kerasan. Mampu bergeser dari satu kursi ke kursi berikutnya. Apalagi naik kursi ke yang lebih tinggi.

Kehidupan umat Islam, khususnya penyandang maqam asbab, tidak beranjak, tidak bertitik tolak, tidak berpangkal dari ketetapan hati. Juga tidak. Kadar ketetapan hati bersifat dinamis, fluktuatif. Kian merasa beragama dengan benar, betul, baik, bagus, kian merasa tanpa banding, sanding, tanding.

Manusia pemikir saat main ucap acap lupa dengan daya santun. Main terjang, libas tanpa was-was. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar