Halaman

Minggu, 01 Maret 2020

dicari, paket Pancasila sekali pakai



dicari, paket Pancasila sekali pakai

Bukan asumsi sejarah atau fakta kejadian perkara yang masih, sedang, akan terjadi. Perguliran pasal pelanggaran sumpah dan atau janji jabatan penyelenggara negara. Terkhususnya, akibar rangkaian pesta demokrasi daripada Soeharto yang berlanjut ke rezim politik reformasi. Tak ada kapoknya. Bahkan kian ganas, tak perduli mulai dari tingkatan kursi. Asal diduduki oleh manusia politik yang kontrak politik lima tahun.

Tak perlu menunggu 100 hari pertama. Media massa ikut membantu aksi buka mulut, bahasa tubuh maupun modus tipu-tipu.

Lepas dari konteks, teks sumpah dan atau janji. Dianggap acara seremonial formalitas basa-basi. Rekam jejak sebagai pejabat siap catat 24 jam. Sejalan dengan detak laju realisasi pelunasan biaya politik, ongkos politik. Merasa aman jika janji kampanye sudah djabarkan. Milik bersama.

Segitiga pengaman politik nusantara, legislatif-eksekutif-yudikatif. Sudah berjalan sesuai kadar tahu sama tahu. Format koalisi parpol pro-penguasa seperti sudah ada kesepakatan untuk tidak sepakat. Kebijakan partai tetap utama dan penentu nasib.

Bagaimana praktik, realisasi sila-sila Pancasila saat berbangsa dan bernegara, sudah dibakukan. Dicetak menjadi buku saku. Jangan sampai ketinggalan untuk hadapi razia politik. Bahasa politik tingkat tinggi membuat mereka kebal hukum. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar