Halaman

Kamis, 26 Maret 2020

Islam nusantara dan kepala batu jadi tonggak sejarah


Islam nusantara dan kepala batu jadi tonggak sejarah

Ironis tak dapat ditangkis. Miris sulit digubris. Kalau mau konyol jangan ajak-ajak liyan. Konon, penyuka sebutan Islam nusantara yang bukan dari ormas Islam dan juga tidak mewakili diri sendiri. Datang dari kota budaya. Jauh dari zaman kayuh kereta angin.

Singkat kata, memang lingkungan menempa kadar ilmu formal, utawa IQ-IQan di atas rata-rata lokal. Namun apa daya, Q-Q yang lain sepertinya masih adem-ayem di tempat. Berkat jasa media dalam jaringan, ybs atau oknum ybs merasa mampu berilmu dan berakhlak manusia seutuhnya. Yakin diri olah ujung jari tangan menghasilkan prosesi bukti diri cerdas bangsa pribumi primitif.

Primitif bukan stigma negatif. Justru menunjukkan derajat aroma irama berjati diri manusia laik banding, sanding, tanding. Tidak perlu gelar diluar gelar akademis. Sentimen positif pasar loak lokal, ybs masih eksis dimana pun berkubang, berkalang lingkungan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar