alat kelengkapan dan perlindungan diri manusia-politik
nusantara
Bukan ukuran
besar persentase populasi manusia-politik terhadap total penduduk. Pakai tolok
ukur sumbangsih pada negara. Sistem pemerintahan imbas nyata persamaan hak
politik pengguna aktif kebijakan multipartai. Nasib bangsa selama lima tahun di
tangan kawanan juara umum pesta demokrasi. Politik biaya tinggi kian menambah
cengkeraman.
Praktik demokrasi
nusantara menjadi bentuk sederhana penjajahan oleh bangsa sendiri di negeri
sendiri. Tradisi politik reformis berjilid, memang didesain mengedepankan
kompromi politik, mengutamakan koalisi partai politik sesuai satu periode.
Padahal, niat
mulia mendirikan politik adiluhung (high politics) menjadi tujuan Bapak
Bangsa, bukan sekedar partai politik aliran abal-abal (low politics).
Terlebih dengan landasan moral Pancasila pada
pembentukan partai politik di era rezim politik reformasi. Kebijakan partai
bentuk lain tanggung jawab moral atas kasus yang menjadi langganan anggotanya.
Sistem
politik terbuka-tertutup, selektif-bebas aktif menjadikan siapa saja bisa
menjadi apa saja. Manusia-politik lebih bangga dengan kekuatan politik. Padahal
dari anatomi struktur organisasi tampak kurang gizi namun sarat asupan
intervensi, invasi gizi politik mondial. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar