karakter parpol bebas gugatan
Kendaraan politik yang serba guna, sulit diwujudkan oleh
sebuah bentukan partai politik. Efek pemilu serentak Rabu, 17 April 2019,
rakyat dan pemilih lebih fokus, konsen ke pasangan 01 dan atau pasangan 02
peserta pilpres. Soal nama orang atau nama partai yang akan dicoblos sebagai
wakil rakyat dan atau wakil daerah, serahkan kepada nasib peruntungan.
Multipartai ekstrem alias jinak-jinak buaya. Sudah boros
biaya politik, hasilnya begitu-begitu saja. Rangkaian pelanggaran terselubung
pesta demokrasi daripada Soeharto berlanjut sampai rezim politik reformasi.
Konon, olah kasus pemilu serentak 2019, menemukan temuan
fakta bahwa secara umum, terdapat dua (dua) kasus besar, berupa politik uang
(bagian integral dari biaya politik) kemudian disusul kesalahan adminstrasi berwujud
manipulasi suara dalam pola pergeseran/pengelembungan suara.
Kilas balik jarak dekat, ke judul olah kata bulan yang
sama “atas dasar Pancasila, hanya ada 3 parpol aliran 3B (bintang, beringin,
banteng)”. Asumsi sejarah adab politik nusantara kian meneguhkan fakta bahwa
berbasis semboyan Bhinneka Tunggal Ika, maka oleh karena itu simbol bintang
yang bersudut lima; pohon beringin; kepala banteng menjadi lambang partai
politik.
Sejarah tak akan melupakan jasa pencetus jurus ‘nasakom’
produk unggulan rezim politik Orde Lama. Serta betapa penguasa tunggal Orde
Baru menetapkan UU 3/1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.
Jumlah parpol ideal sesuai sila Pancasila, ada lima
partai politik nasional. Berarti, boleh saja ada partai politik lokal dan
memang telah ada. Koalisi parpol untuk mendukung bakal calon presiden plus
wakil presiden, sesuai UU pengusulan kandidat. Berlaku juga di pilkada,
serentak maupun tak serentak.
Ironis, presiden merasa kuat jika menggenggan parlemen.
Asas checks and balances pada sistem trias politika tidak berlaku. Pakai
hukum rimba politik nusantara.
Produk sampingan menimpa pihak yang merasa berjasa
menggoalkan pasangan 01, namun hanya berakhir dengan gigit jari, garuk-garuk
kepala sendiri yang tak gatal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar