karena nilai sebuah kursi rusak
sebuah bangsa
Bukan pepatah atau fakta sejarah yang aktual. Bukan
kejadian di dunia pewayangan nusantara maupun saduran dari negara paling
bersahabat. Bukan kejadian di masa depan akibat zaman sekarang yang serba bebas
berpolitik.
Jebakan pasal konstitusi, demokrasi, sistem pemerintahan
dan seabrek rumusan berbangsa dan bernegara sesuai standar manusia dan
kemanusiaan nusantara. Sistem pengaman politik nusantara lebih fokus ke pola
perkuatan daya dan atau kebal hukum bagi pelaku atau manusia politik.
Profil ketenagakerjaan bersifat hipokrit, standar ganda. Di
satu sisi menampilkan syarat teknis sebagai penjual jasa dan tenaga. Pihak lain
oleh pemerintah diformat ramah investor. Dengan kata lain pemerintah
berkeyakinan atas daya kerja Tenaha kerja lokal nasional yang tak mampu
bersaing di klas global.
Dikarenakan ada negara asing yang investor, sanggup
menyediakan tenaga kerja sekali pakai. Mungki di negaranya masuk kategori warga
binaan. Atau pihak yang berseberangan dengan kebijakan partai tunggal. Mereka direkrut
sebagai relawan di nusantara.
Sistem politik nusantara, membuka peluang bagi siapa
saja, pihak mana saja untuk main politik secara bebas tanpa batas. Saling libas
menjadi kuno. Pemain watak dari asli bawaan sejak lahir sampai karbitan,
orbitan silahkan tampil. Hukum rimba politik selalu kewalahan dimangsa kawan
sendiri. Belum mati sudah ada yang antri.
Sebutan petugas partai membuktikan politik penyet-penyet,
sarat bumbu abal-abal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar