Halaman

Minggu, 08 November 2015

tepis ujaran kebencian (hate speech) 80 ribu dolar AS = 80 menit Jokowi- Barack Obama dengan fakta

tepis ujaran kebencian (hate speech) 80 ribu dolar AS = 80 menit Jokowi- Barack Obama dengan fakta

Media masa memberitakan berbasis berita jasa pelobi untuk Jokowi. Perang kata menjadi semakin bias, siapa yang disasar, siapa yang dibidik. Dikabarkan bahwa Pemerintah Indonesia meminta konsultan Singapura untuk melobi agar dapat masuk ke Washington.

Seorang Jurnalis senior, Benjamin Bland melalui akun Twitter-nya menyebutkan kalau konsultan PR Singapura membayar 80 ribu dolar AS kepada perusahaan PR Las Vegas untuk melobi agar pemerintah Indonesia mendapatkan kesempatan dan akses ke Washington.

Bahkan manusia bernama Michael Buehler, dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies di London yang mengungkap skandal tersebut. 

Buehler menulis artikel berjudul "Waiting In The White House Lobby" yang dipublikasikan laman New Mandala http://asiapacific.anu.edu.au pada Jumat (6/11), yang menyebut diperlukan dana 80 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,08 miliar demi bisa mempertemukan Jokowi dan Obama.

Obama hanya memberikan waktu 80 menit kepada Jokowi untuk membicarakan masalah bilateral antara Indonesia dan Amerika. (Baca: Skandal Terungkap! Diduga Broker Bayar untuk Pertemukan Jokowi-Obama).

Hasil pertemuan Jokowi dan Obama itu hanya menghasilkan tiga MoU yang tak mengikat secara legal. Selain itu juga menghasilkan joint statement dalam kerjasama pertahanan keamanan. 

Para diplomat Amerika berusaha keras untuk memahami permintaan Indonesia namun sayangnya diplomat Indonesia tak memberikan agenda kebijakan luar negeri yang substantif. Sungguh, pertemuan tingkat tinggi yang begitu mengecewakan.

- - - - - - - -


Jangan lupa, justru yang paling kecewa adalah rakyat. Wong cilik selalu berharap agar Jokowi-JK berhasil mensejahterakan rakyat, mampu mengadilmakmurkan akar rumput. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar