Halaman

Selasa, 24 November 2015

Antisipasi Islamophobia, umat Islam jangan bertepuk sebelah tangan

Antisipasi Islamophobia, umat Islam jangan bertepuk sebelah tangan

Semua Rasul membawa ajaran tauhid dan keharusan manusia menyembah Allah. Namun pengingkaran sampai tindakan penyimpangan bahkan perlawanan manusia dari satu nabi ke nabi berikutnya, dari satu rasul ke rasul berikutnya sedemikian dahsyat yang sulit diilustrasikan dengan kata-kata. Akhirnya Allah menetapkan nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, dengan tujuan menjadi rahmat bagi alam semesta serta untuk membawakan amanat persaudaraan dalam kehidupan.

Islam tumbuh kembang diatas batu karang. Tak pernah lepas dari terjangan badai, sapuan ombak, hantaman hujan yang malah menjadikan tahan banting, kokoh, membumi dan mendunia.

Islam tumbuh kembang beriringan dengan gerakan kaum yang tidak beragama tauhid, bahkan sampai sekarangpun sejalan dengan gerakan anti monoteisme. Padahal manusia menurut fitrah beragama tauhid, karena pengaruh lingkungan dan peradaban terjadi pengingkaran.

Mengantisipasi gerakan dan aksi Islamophobia, umat Islam wajib menyikapi dari 2 (dua) sisi, bak mata uang.

Pertama, kaum maupun bangsa dan negara yang menganut ajaran anti monoteisme, secara sistematis, masif dan menerus berusaha dan berupaya sampai akhir zaman untuk melakukan aksinya secara legal, formal dan dalam skala dunia. Mereka menerapkan dan melestarikan stereotip Islam Fundamentalis, membuat stigma Islam Radikal. Setiap ada aksi Islam Fundamentalis maupun Islam Radikal akan disiarkan besar-besaran dan dibesar-besarkan oleh media masanya dan antek-anteknya di jagad raya.

Kedua, jika urusan agama Islam tanyakan kepada ahlinya, ternyata para ahli lebih giat diideologi. Wadah juang umat Islam, seperti organisasi kemasyarakatan, partai politik, majelis ulama atau bentuk lainnya, lebih mengutamakan dan mengedepankan perjuangan ideologi Islam daripada menegakkan etika Islam. Umat Islam terbelenggu dengan urusan dunia, lebih cinta dunia ketimbang urusan akhirat. Umat Islam malah tidak merapatkan barisan, lebih pilih sibuk dengan dunianya.

Jadi, maraknya Islamophobia bukan sekedar rasa takut dan benci dari kaum, bangsa dan negara tertentu terhadap agama Islam tanpa sebab tertentu.[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar