Sabtu, 02/04/2011
22:16
PENONTON
SEPAK BOLA [BUKAN] RAJA
Konon, penonton sepak bola NKRI bukan raja! Tidak
seperti pembeli, nasabah bank. Bahkan penonton didaulat dalam kategori bonek
(=bondo nekat). Stigma sebagai biang kerusuhan di jalanan, stadion, di luar stadion
menjadi bahan sajian media masa. Semangat sebagai suporter patut diacungi ibu
jari. Rela naik di atap kereta api, pakai kaus kostum kesebelasan
kesayangannya, berbondong bareng nonton bola. Lebih tragis lagi, ada sajian adu
jotos pemain vs wasit, antar pemain, baku hantam antar supporter.
Paling tragis adalah kisruh PSSI, seperti sajian
berikut :
BERITA : sejak awal berdirinya, PSSI kesulitan cari 11
pemain, di antara klub yang ada. Apalagi di antara ratusan juta anak, remaja,
pemuda Indonesia. Bahkan laga kompetisi yang tidak diselenggarakan PSSI
dianggap illegal! Paling tidak Indonesia selalu juara umum PON. Sekarang, di
era Reformasi, PSSI kesulitan cari 1 (satu) orang sebagai nahkoda PSSI dengan
gelar Ketua Umum (Ketum). Apa daya tarik ketum PSSI? Apa harus melalui pemilu
Ketum PSSI! Syarat ketum a.l. harus gila bola, bukan gila kuasa.
CERITA : pesepak bola manca negara banyak yang kaya,
dari hasil mengocek bola. Mereka masuk jajaran selebritis atau pesohor papan
atas. Berbagai kesempatan terbuka. Pensiun malah bisa jadi pelatih. Pelatih
sepak bola kesebelasan dunia bisa berkantong tebal. Risko juga ada, kalah
tanding kompetisi dan tak keluar sebagai jawara bisa dipecat sebagai pelatih.
Di NKRI, mungkin hanya pengurus PSSI yang bisa kaya (ada APBN/APBD, sponsor),
sekaligus bermuka tebal.
DERITA : di tingkat ASEAN, prestasi timnas Garuda (atau
apapun namanya) bukan sebagai kesebelasan yang diperhitungkan apalagi disegani.
Tapi di tingkat FIFA, PSSI bisa jadi kasus liwat ulah ketumnya, sehingga Pemerintah
(melalui Menpora) membekukan PSSI. Jadi, oknum Ketum PSSI yang kader loyal
Golkar, bung NK, gemilang sebagai pengurus (=membuat kurus) kepercayaan dunia
terhadap PSSI atau sepak bola Indonesia umumnya. Pepatah : karena nila setitik,
susu sebelanga harus diselamatkan agar tidak rusak! [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar