Selasa,
02/06/2009 08:49
EKONOMI RAKYAT = EKONOMI PERUT
Dengan dalih dari, oleh untuk rakyat
maka kemasan ekonomi rakyat tak jauh dari urusan isi perut. Mulai berapa kalori
yang harus diasup tiap hari, jangan sampai busung lapar atau kekurangan gizi.
Ada isitilah keluarga prasejahtera alasan ekonomi, ada raskin. Kerja hari ini
untuk makan hari ini, begitu semboyan mereka.
Tak beda jauh dengan ayam, tak ada
yang tersisa apalgai bisa disimpan. Dari kondisi seperti inilah yang melahirkan
tatanan ekonomi rakyat. Pendekatannya tak perlu pendekatan ilmiah, akademis dan
politis.
Ada yang makan daging setahin
sekali, ketika Idhul Adha. Ada yang bisa pesta lima tahun sekali, tatkala ada
pesta demokrasi. Jangan lupa, ada wong cilik bisa punya 33 mobil dan
mendaftarkan diri jadi Capres 2009. Bagaimana mau peka, peduli dan tanggap
kalau lingkungannya jauh dari nuansa kesederhanaan. Bagaimana mau memperhatikan
ekonomi rakyat, kalau yang dianutnya faham ekonomi pejabat alias ekonomi tujuh
turunan (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar