Halaman

Rabu, 19 Februari 2014

AJI MUMPUNG vs MUMPUNG AJI

Beranda » Berita » Opini
Rabu, 23/04/2008 04:11

AJI MUMPUNG vs MUMPUNG AJI

Fenomena golput dalam pilkada Jabar-1 dan Sumut-1 atau di provinsi, kabupaten dan atau kota lainnya, membuktikan bahwa pemilih pemula sudah mempunyai pilihan. Paling tidak acuannya banyak, walau lebih banyak lagi yang tak terlacak oleh media massa. Simpati atau antipati tergantung pada siapa jagonya dan siapa yang menjagokan.

Banyak yang merasa menang di atas kertas. Karena merasa menang pengalaman, menang jam terbang, menang lahir duluan, menang tua, menang pengaruh, menang kuasa, menang massa, menang jumlah, menang dukungan dana, menang penguasaan medan, menang taktik, menang strategi, menang berani malu, menang suara, menang tanpa tanding. Bukan kekuatan lawan yang diperhitungkan, justru kemampuan diri yang harus ditakar. Bukan memamerkan deretan jasa atau rangkaian ceritera sukses yang dipajang, justru kenalilah kelemahanmu.

Orang memulai segala sesuatu dari kekurangan dan kelemahan. Manfaatkan waktu sehatmu, sebelum datang sakit. Manfaatkan waktu mudamu, sebelum tua. Manfaatkan waktu luangmu, sebelum sempit. Manfaatkan kekayaanmu, sebelum miskin. Manfaatkan sisa nafasmu, sebelum kehabisan nafas. Manfaatkan masa lampaumu, sebelum datang masa depan. Manfaatkan masa kinimu, sebelum tertelan zaman. Manfaatkan kemenanganmu, seolah-olah kamu hidup selamanya (hn).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar