Halaman

Selasa, 31 Maret 2015

Antara Megawati Soekarnoputri dengan Margaret Thatcher

Antara Megawati Soekarnoputri dengan Margaret Thatcher


Nasionalisme kita terusik jika ada pihak yang membandingan Megawati Soekarnoputri (MS) dengan Margaret Thatcher (MT). Karena, kedua tokoh ini tidak bisa dibandingkan, tidak dapat disandingkan. Kriteria yang ilmiah pun tidak bisa melihat posisi siapa yang unggul.

Bangsa Indonesia yang gemar otak-atik permasalahan bangsa, dengan kacamata rakyat jelata, bisa menakar kadar dengan teknik ‘pengakuan’. Artinya, siapa di antara MS dan MT yang kandungan julukannya paling berklas.

Ternyata, MS mendapat “pengakuan” resmi, tulus, jujur, jauh dari kategori menjilat maupun menghujat dari :

Pertama, Ketua MPR Apresiasi Megawati Capreskan Jokowi. Jumat, 14 Maret 2014, 21:06 WIB.  REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto mengapresiasi keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

"Saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada Ibu Megawati yang memberikan mandat kepada Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) 2014-2019," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, hal itu menunjukkan Megawati merupakan negarawan sejati yang telah membuat keputusan sejarah yang bijaksana untuk bangsa dan negara.

"Saya berharap Bapak Jokowi tetap bersikap konsisten dengan apa yang sudah
ditunjukkan selama ini yakni jujur, sederhana, rendah hati, dan merakyat," kata politikus senior PDI Perjuangan itu.

Kedua, http://harianaceh.co.id/2015/03/30/. HARIANACEH.co.id — Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan saat menjabat Presiden, Megawati Soekarnoputri pernah dihubungi oleh Presiden Amerika Serikat George Bush. “Lebih dari tiga kali Presiden George Bush menghubungi Ibu Mega,” kata Hasti di sekitar Bundaran HI, Minggu 29 Maret 2015.

Saat itu, Bush meminta restu Megawati sebelum menyerang Irak pada 2003, yang masih dipimpin oleh Saddam Hussein. Amerika dan sekutunya menyerang Irak lantaran negara itu dianggap punya senjata nuklir pemusnah massal.

Megawati menolak rencana Bush menyerang Irak. Alasannya, demi menjaga perdamaian dunia. “Kalau nasehat Mega didengarkan, mungkin tak akan ada konflik (Timur Tengah yang meluas),” kata Hasto.

Hasto menambahkan, munculnya gerakan radikal dan teroris ISIS disebabkan ketidakadilan dunia. Diawali serangan sekutu ke Irak tanpa persetujuan PBB, kata Hasto, menjadikan kondisi politik di Asia Barat itu tak stabil. “Sebagai negara yang cinta damai, kita harus menjaga agar pengaruh ISIS jangan sampai ke Indonesia,” kata dia.

Celakanya, MT hanya mendapat satu pengakuan, yaitu sesuai berita www.tempo.co - SELASA, 09 APRIL 2013 | 06:24 WIB - Satu yang paling diingat dari Thatcher adalah julukannya sebagai Iron Lady alias Wanita Besi. Julukan ini awalnya diberikan oleh wartawan militer asal Uni Soviet, Kapten Yuri Gavrilov, lantaran konsistensi Thatcher menentang Uni Soviet dan komunisme. Julukan ini pertama kali muncul di harian Red Star pada 1976.

Thatcher bersikap tegas karena dunia politik yang keras dan didominasi laki-laki. Suatu saat ia pernah berujar, “Dalam politik, jika kamu ingin sesuatu, tanyakan pada pria. Tapi jika kamu ingin sesuatu beres, tanya pada wanita,” katanya.

simpul dan saran :
Kata leluhur bangsa, jika orang memuji bahkan memuja, menyanjung, mengagung-agungkan dan kegiatan sejenis, bisa-bisa dan biasanya “ada udang di balik batu”. Ada maunya. Menjilat untuk menjerat.

Namun jika ada yang mengkritik diri kita, minimal dia melihat kekurangan kita. Manusiawi, kalau kita tidak mampu melihat kekurangan diri. Saat bercermin, cuma mematut diri. Cari pose, gaya, tampilan, senyum yang oke.

Jadi, sebutan utawa julukan yang datang dari pihak lawan, justru sebagai tanda hormat. Lawan akan jujur menilai diri kita. Strategi diatur berdasarkan kekuatan lawan.


Jadi . . . . . [HaeN]. akhir maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar