Halaman

Senin, 30 Maret 2015

SYUKUR NIKMAT JADI RAKYAT

SYUKUR NIKMAT JADI RAKYAT
Beranda  » Berita » Opini
Rabu, 20/10/2010 19:54

SYUKUR NIKMAT JADI RAKYAT

Walau Nusantara tak lepas dari bencana alam, jangankan bertaubat, malah banyak anak bangsa yang saling menyalahkan, menghujat. Paling gampang dikambinghitamkan adalah pemerintah (Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945). Para penyalah mulai dari rakyat yang buta politik sampai mantan RI-1. Ironis bin drastis! Hujatan dikemas dalam pemberitaan TV secara sensasional, berkala dan taraktif untuk menaikkan peringkat TV swasta.

Semangkin banyak orang pandai jadi wakil rakyat utawa wakil daerah, yang duduk di MPR, DPR+DPRD, dan DPD, segala permasalahan dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat malah semangkin rumit dan berkepanjangan. Sedikit-sedikit unjuk rasa dan unjuk raga, adu otot, baku mulut, dan pamer bego. Selama 2009-2014 memang sebagai puncak kebrutalan kawanan parpolis. Walau kebagian kursi dalam Pemilu 2009, banyak parpol yang tak lilo legowo. Nafsu serakah melandasan kerja para kader parpol.

Politik balas jasa utawa politik balas budi menjadi lagu wajib selama 5 tahun. Pendidikan politik untuk yang buta politik utawa yang melek politik! Malah anak balita pun bisa diajak berpolitik praktis. Dunia pariwara menayangkan anak ingusan bisa jadi bintang iklan alias cari duit. Mereka tak senasib dengan anak jalanan, yang seumur dan seusia. Seolah tak ada kode etik dan etika sebagai rakyat yang bermartabat, berdaulat dan berhakekat. Padahal banyak aturan main yang berlaku di tatanan kehidupan bermasyarakat.

Rukun tetangga, rukun warga menjadi dasar dan landasan norma hidup bersama. Proyek percontohan dipertontonkan mulai dari mbak Mega. Oknum satu ini tak puas jadi RI-1 tak sampai 5 (lima) tahun. 2 kali jadi capres 2004, 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar