Halaman

Jumat, 27 Maret 2015

melek korupsi sejak dini

melek korupsi sejak dini
Beranda » Berita » Opini
Jumat, 20/11/2009 09:53

MELEK KORUPSI SEJAK DINI

Siapa kira, siapa duga, siapa sangka bahwa perilaku korupsi adalah tindak pidana utawa perbuatan jahat yang merugikan negara. Seharusnya bangun pagi, malah menambah jam tidur. Sesuai jam kerja, punya dalih masih di perjalanan. Jam pelajaran sudah dimulai, sekolah jauh dari rumah. Penumpang berjubel di angkot, sopir dengan tenang ngetem. Lalu lintas macet, alasan klasik karena lampu traffic ngadat, pak poltas hanya sebagai pengawas, bukan pengatur. Kalau urusan hukum bisa direkayasa, kenapa harus ada sidang. Banyak bagian kehidupan harian yang terlihat wajar. Yang tak wajar kalau kita tak bisa mengikuti arus kehidupan. Begitu saja koq repot!!! Di sisi lain, menghadapi kenyataan hidup kita bisa menyalahkan siapa saja.

Mencari kambing hitam adalah sifat manusiawi. Jadi, menurut silsilah peradaban, korupsi dimulai dari huruf K. seperti diuraikan di awal tulisan, pelaku korupsi bisa saja wong cilik atau anak kecil. Karena anak kecil tidak bisa dikenakan sanksi secara hukum dan yang masih menjadi tanggung jawab orangtuanya, wajar kalau berbuat inkonstitusional. Walau klas teri, kecil-kecilan, korupsi tetap korupsi. Pantas kalau pelaku korup adalah yang menyandang kekuasaan, memangku kekuatan, mengemban kekayaan.

Kendati pasal hukum bisa membuktikan ybs telah melakukan tipikor, namun demi rasa keadilan dunia, ybs bisa bebas tanpa embel-embel. Nama tak perlu diperbaiki atau direhabilitasi, toh terbukti tak bersalah. Mulai dari orangtua, keluarga mengajarkan anak untuk melakukan tipikor dengan bersih dan bersama, untuk menghindari bahaya di jalan. Jika ada hambatan bisa dihadapi bersama. Keamanan merasa terancam bisa dibekuk bersama. Ketenangan dan kesenangan terusik bisa disingkirkan bersama. Bersama kita bisa, kata pariwara (hn).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar