Saudara
Dekat Atau Saudara Jauh Curanmor
Kejahatan di jalanan seolah tak mau kalah dengan sepak terjang para
koruptor. Bedanya, tipikor ditangani khusus oleh densus anti korupsi, sehingga
ada perlakukan khusus. Penanganan curanmor, geng motor sampai begal motor diserahkan
ke mekanisme pasar. Walau koruptor dan begal motor bisa tertangkap tangan,
tertangkap basah di TKP, nasibnya berbeda jauh.
Modus operandi begal motor jauh di atas klas curanmor. Secara awam,
begal motor bukan dampak atau ekses kemiskinan maupun jalan pintas, cara
singkat mencari duit. Curanmor lebih’beradab’ karena hanya memanfaatkan
kelengahan pemilik motor, baik motor disimpan di dalam garasi atau diparkir di
tempat umum. Begal motor langsung berhadapan.dengan pemotor. Dengan cara paksa
merebut motor.
Melihat modal pembegal a.l berani mati, tidak menghargai nyawa
pemilik motor, tidak pandang calon korban, bermain sembarang tempat, bahkan
tidak melihat kalau ada petugas keamanan sedang nongkrong dan nangkring di
jalanan atau berpatroli, jangan heran menyisakan sederet pertanyaan sederhana :
Jangan-jangan
pembegal bagian dari sistem untuk memancing cairnya dan mendongkrak dana
anggaran keamanan nasional.
Jangan-jangan
pembegal di bawah kendali pihak tertentu untuk menciptakan nuansa dan suhu
keamanan tertentu.
Jangan-jangan
pembegal sebagai bagian dari dinamika untuk menyeimbangi kisruh politik yang
tak berujung pangkal.
Jangan-jangan
pembegal merupakan skenario untuk menunjukkan betapa rakyat butuh tukang
keamanan.
Jangan-jangan
pembegal perpanjangan tangan pebisnis motor untuk bisa mendikte agar masyarakat
beralih moda angkutan.
Jangan-jangan
pembegal dengan dukungan acara dialog, diskusi dan debat dengan sponsor media
massa membentuk opini masyarakat, menggiring ke sistem pemerintahan tertentu [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar