Halaman

Selasa, 26 Agustus 2014

manusia miskin vs miskin manusia

Beranda » Berita » Opini
Jumat, 28/12/2007 09:40
manusia miskin vs miskin manusia

Apapun pengertian tentang miskin, baik versi bank dunia sampai versi dalam negeri, semua tetap mengacu pada angka kuantitas. Entah rupiah, asupan kalori per hari, kepemilikan harta benda, luas hunian rumah sehat, mata pencaharian, jumlah tabungan, sampai konsumsi minyak tanah yang semangkin langka. Memang manusia, masyarakat, penduduk, warga dan orang Indonesia seutuhnya tak akan luput dari berbagai keluhan dan merasa kurang.

Semua takut miskin, takut kelaparan, takur menderita, takut sengsara, takut bangkrut. Kondisi ini yang mengilhami orang untuk menumpuk harta, menimbun kekayaan, menyusun benda, menyimpan materi, menggulung rupiah. Jadi selama masih ada budaya korupsi, Indonesia masih masuk kategori negara miskin karena masih banyak manusia miskin bertebaran seantero Nusantara.

Manusia miskin menghasilkan olah pikir dan pola tindak untuk korupsi secara gotong royong, bermartabat, dan kebal hukum buatan manusia. Akhirnya kita miskin manusia yang bisa membedakan miskin jiwa atau miskin harta benda (hn).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar