Halaman

Minggu, 17 Agustus 2014

KEMACETAN VS PEREDARAN

Beranda » Berita » Opini
Senin, 19/11/2007 12:18
KEMACETAN VS PEREDARAN

Peredaran otomotif, terkhususnya di ibukota NKRI bak virus yang tahan berbagai pemusnahnya. Bahkan mengetahui identitasnya pun pihak laboratorium dan pusat intelijen sering kedodoran. Baru terdeteksi biangnya, anak cucunya sudah mengganas dipelbagai kehidupan. Begitu penangkalnya bisa dirumuskan oleh ilmuwan lokal, ibarat razia, ada yang membocorkan, langsung virus ganti baju mendirikan partai politik baru. Virus bersifat dinamis, enerjik, proaktif dan sistematis. Banyak dokter yang angkat kaki, banyak dukun yang angkat tangan, banyak politisi angkat bicara. Otomotif, yang notabene produk luar negeri, berhasil menjajah jalanan sampai ke gang-gang dan garasi pribadi. Mulai dari penyumbang pemanasan global hingga melahirkan kriminal lokal (setan jalanan).

RI-1 ke 6 ikut prihatin atas budaya antri di Jakarta yang sudah melampaui kapasitas kursi yang tersedia. Lingkaran setan dan mata rantai otomotif mirip dengan industri narkoba (atau apapun sebutannya bagi pil setan). Perancang, pemodal, produsen, pengusaha, pemasok bahan baku, pengedar, pengecer, pemakai melibatkan semua unsur di pemerintahan, swasta maupun masyarakat. Banjir, ya itulah namanya. Banjir otomotif, ekses negara kapitalis dengan dalih perdagangan bebas dunia dan bebas berdagang apa saja. Banjir narkoba, lebih sadis lagi, tak ada norma yang dipakai, bisnis adalah bisnis. Banjir air, Jakarta bisa bebas dari banjir kapan saja. Dataran rendahnya, atau lokasi di bawah permukaan air laut dijadikan danau. Jakarta bisa didesain menjadi kota danau atau danau kota. Orang Jakarte harus biase hidup di atas tanah dan air. Selain kuda besi produk Saudara Tua, Malaysia pun ikut andil menjejali jalanan di Nusantara. Belum teknologi tanpa uji dari negara Ginseng, general purpose atau kendaraan serba guna yang boros dan memboroskan si pemakai utawa si pemilik dari Paman Sam. Intinya, nyawa manusia tak ada artinya bagi si produsen otomotif maupun industriawan narkoba (benar-benar konyol dan berbahaya).

Jika mata rantai utama tidak dipangkas, kita masih akan diperbudak oleh produk negara lain. Pembatasan merk dan jenis kendaraan bermesin harus diberlakukan secara nasional. Jangan hanya mencari kambing hitam atau yang bisa dikorbankan (hn).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar