Senin, 29/09/2003
07:43
ETIKA DAN TAKTIK
POLITIK
Semula Gus Dur,
didorong-dorong dan disorongkan kepalanya untuk jadi umpan sebagai kepala
negara alias RI-1 ke 4 oleh kawanan parpol pemenang Pemilu 1999. Oleh kawanan
yang sama Gus Dur dijegal secara konstitusional dan elegan sebelum kontrak
kepresidenannya habis. Gus Dur dengan celana pendek terpaksa menerima
perpendekan jabatannya yang dimulai 20 Oktober 1999 hanya sampai 21 Juli 2001.
Wacana di atas membuktikan tidak ada pasal moral politik yang bisa dipakai
dalam mewujudkan etika dan taktik politik bangsa ini. Yang ada hanya pasal
utama berupa menjual idiologi dalam berbagai kemasan dan edisi. Pasal atau sub
pasal berikutnya adalah aturan menjegal kawan sealiran tetapi tidak sepaham,
membabat mitra sepaham tetapi tidak seasas, serta rumusan bagaimana menelikung
kerabat seasas tetapi tidak sealiran. Celakanya, selain adanya parpol spesialis
satu pemilu yang akan muncul di Pemilu 2004, parpol pemenang Pemilu 1999 akan
membaptiskan ketua umumnya untuk bakal calon presiden. Entah siapa yang akan
dikorbankan bak Gus Dur. Bahkan belum-belum Cak Nur sudah diumpankorbankan oleh
Partai Golkar. Apakah teganya politik lebih tega dari si raja hutan atau lebih
sadis dibanding kasus STPDN !!! (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar