Halaman

Kamis, 19 Desember 2019

#sigapMINUS24jam bijak bertanya, sudah tahu vs daripada


#sigapMINUS24jam bijak bertanya, sudah tahu vs daripada

Peribahasa “malu bertanya sesat di jalan”, seolah mengalami evolusi. Atau ada yang sejenis. Semisal “banyak bertanya tanda orang sesat”.  Atau perihal sejenis, acap diucap, belum dibakukkan. Lain halnya yang bersifat kedaerahan. Jika sudah masuk bahasa gaul, menambah khazanah. Ungkapan agar memperjelas fakta.

Tentu beda dengan proses peradilan meja hijau. Menguak hal yang tampak sepele, tentu butuh rangakaian pertanyaan yang tak sepele. Pandai-pandainya pengacara mengolah pertanyaan. Tujuan utama agar kliénnya bebas dakwaan. Wajar, namanya hukum. Bukan pada pasal yang dilanggar. Lebih kepada siapa yang berbuat.

Bisa-bisa, pertanyaan yang umum, standar malah bisa memancing emosi si penanya. Terjadi di lingkungan terkecil sampai di suasana bermasyarakat. Terbiasa ketika orang bertanya alamat. Tanpa basa-basi. Praktis, tahu sama tahu.

Komunikasi dalam keluarga, pertanyaan sederhana dengan penuh rendah hati. Bukan jawaban yang didapat. Tak tergantung status sosial. Namanya manusia yang tak akan lepas dari jati diri sebagai manusia seutuhnya. Pernik-pernik kecil akan muncul jika diri sedang tak stabil. Bukan pengalaman atau hasil penelitian disiplin ilmu tertentu. Hanya membaca fakta atau pratanda zaman. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar