Halaman

Minggu, 22 Desember 2019

alih generasi nusantara, modal asbun ke gaya pétbun


alih generasi nusantara, modal asbun ke gaya pétbun

Generasi dengan sebutan apapun. Sekedar julukan. Berbasis bonus demografi, angka harapan hidup, maupun standar WHO. Istilah ‘pemuda’ dan sekelompok umur, nyaris tak bergengsi. Pakai norma lokal, kian salah kaprah. Sama-sama pengguna jalan, tak ada pasal atau kasta berdasarkan umur.

Pakai perbandingan dengan total penduduk. Pendekatan apapun seperti pepatah wong Jawa. Antara ‘ndeder kéré’ sampai ‘bégo koq dipelihara’. Menambah khazanah olok-olok politik. Tidak masuk sebutan manusia politik. Diuntungkan dari paceklik kader partai nusantara.

Darah politik bisa diwariskan  secara genetis. Paham ‘nasakom’ bisa tak ada kapok dan matinya. Pemelestari mulai rakyat kecil sampai sesuai fakta sejarah. Generasi bangkotan, generasi bau tanah tak mau kalah gaya. Pendayagunaan ujung jari menjadi penabur dan penebar berita fasik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar