Halaman

Jumat, 13 Desember 2019

#nusantaraSigap24jam, daya peras vs daya resap vs daya serap

#nusantaraSigap24jam, daya peras vs daya resap vs daya serap

Cuma fokus bagaimana anak bangsa nusantara memulai peradaban berpolitik. Klimaksnya, sudah sampai habis-habisan juga masih jalan di tempat. Berkat campur tangan manusia politik sebagai akselator, katalisator kehidupan berbangsa, bernegara. Jelasnya, tanpa pasal apa pun terbukti bentukan partai politik sebagai penggerak demokrasi.

Dimensi politik menyangkut pandangan hidup sampai susah hidup. Makanya, sebutan syahwat politik bukan sekedar olok-olok politik. Daya jangkau urusan politik sampai bumbu dapur rakyat. Garam dapur rasa asin sekaligus asing di lidah mertua. Bawang putih mengalami kisah.

Akumulasi geger politik, mulai klas akar rumput sampai kasta rumput hias istana, masuk lampu kuning. Bencana politik sedemikian santun, santai menyantap bangsa sendiri dari arah tak terduga. Ruwatan politik agar bangsa ini tetap berada di jalurnya. Juga tidak. Setiap langkah politik sudah lengkap dengan atribut tumbal, sesaji, upeti.

Jadi politik nusantara adalah pengetahuan. Pengetahuan menyibak sangkan paran pengetahuan politik. Pakai dalil berpolitik yang benar, baik, bagus. Tradisi berpolitik lebih menemukan hakikat semua serba “kebetulan”. Soal “kebenaran” menjadi momok kawanan politisi sipil, kawanan parpolis. Bagus bisa sampai tujuan dengan selamat. Terkena OTT KPK, pecah kongsi, loncat pagar sampai pasal melirik rumput tetangga lebih luas dan leluasa bertindak.

Rencana politik ditolak, bencana politik menjawab. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar